Legenda Gunung Lokon

 

AJAIBNYA.COM – Keberadaan empat gunung di Minahasa tak lepas dari cerita seorang tokoh bernama Warereh yang memotong jalan menuju langit. Namun dibalik legenda keberadaan Gunung Lokon, Klabat, Soputan dan Manado Tua, ada cerita menarik tentang gunung besar di Tanah Malesung ini. Sehingga, Lokon dan Soputan hanyalah anak gunung yang berada di pinggiran Kalderanya.

Legenda Gunung Lokon

Syahdan, jaman dahulu kala, manusia yang berada di Bumi dengan para dewa di Langit masih bisa berhubungan. Gunung Lokon dan Soputan menjadi jalan manusia menuju Langit, begitu juga para dewa ketika akan turun ke Bumi. Namun demikian, manusia dan dewa masih terdapat batas. Tak bisa seenaknya manusia bermain ke Langit.

Tersebutlah seorang manusia bernama Warereh. Rasa ingin tahu membuat Warereh kelihatan nakal. Para dewa merasa jengah ketika Warereh terus menerus mengintip kehidupan mereka di atas langit. Mereka merasa ruang pribadi telah diganggu oleh seorang manusia yang tak tahu diadat.

BACA:  Alasan Indonesia Mempunyai Sebutan Nusantara

Akhirnya Warereh diburu oleh para dewa. Sebaliknya, Warereh pun menjadi marah. Warereh memotong bagian atas Gunung Lokon dengan pedang yang sangat besar. Bagian atas tersebut dia simpan di daerah Tonsea sehingga muncullah Gunung Klabat. Dia juga memotong Gunung Soputan dan melemparkan bagian terpotong tersebut ke lauatan di Wenang sehingga munculan Manado Tua.

Legenda tersebut tumbuh di masyarakat Minahasa pada saat itu. Namun kini, semakin jarang ‘keturunan Toar-Lumimuut’ mengisahkan hal tersebut.

Dibalik cerita tersebut, ternyata di Minahasa tersebut terdapat sebuah gunung yang besar. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Pos Pengamatan Gunung Lokon, Farid Ruskanda Bina saat dijumpai Tribun Manado di ruang kerjanya yang berada di Kelurahan Kakasakasen, belum lama ini.

BACA:  Akhir Serangan Majapahit ke Kediri

Farid menunjukkan citra satelit wilayah Sulawesi Utara. Dari foto tersebut tampak jelas kontur sebuah gunung yang hampir meliputi wilayah Minahasa keseluruhan. “Kami menyebut gunung tersebut dengan nama Gunung Tondano,” ujar Farid.

Gunung tersebut sudah tidak aktif lagi. Namun, kata Farid, ribuan atau puluhan ribuan tahun yang lalu, gunung tersebut beberapa kali meletus dengan kekuatan yang besar. “Sisa letusan yang terjadi ribuan tahun yang silam dapat dilihat jelas di daerah Pantai Bentenan. Di situ banyak bebatuan besar yang hasil letusan. Warnan yang berbeda jelas antara krem tua dan lebih muda menunjukkan ledakan yang berbeda,” jelas dia.

Ledakan tersebut dipastikan menghasilkan kaldera yang sangat besar. Danau Tondano yang sangat luas tersebut hanyalah bagian kecilnya saja. Farid pun mengungkapkan, ternyata Gunung Soputan, Lokon, Manimporok atau Mahawu kemungkinan hanyalah berada di rim atau pinggiran kaldera tersebut. Sementara Gunung Klabat bukan bagian dari Gunung Tondano tersebut.

BACA:  Catatan Seajarah Nusantara Tahun 1000 Masehi Sampai 1500 Masehi

Dengan demikian, beberapa daerah di Minahasa seperti Kota Tomohon dan Tondano ternyata berada di sekitar Kaldera Gunung Tondano. Entah, apakah ada hubungan antara Gunung Tandano dan legenda Warereh. Sehingga orang jaman dulu, menganggap Gunung Lokon dan Soputan merupakan tangga menuju Langit lantaran keberdaaan gunung yang tinggi tersebut.

 

10 TOPIK MENARIK LAINNYA

sajak sunda sedih, kesaktian eyang surya kencana, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera, Ki sapu angin

JANGAN LEWATKAN