Java Tel Aviv

 

AJAIBNYA.COM – Istilah Java Tel Aviv mulai ramai diperbincangkan belakangan ini. Banyak orang menduga, Java Tel Aviv adalah nama dari ibukota negara Israel. Padahal nama sebenarnya adalah Jaffa Tel Aviv, bukan Java Tel Aviv.

Adalah Emha Ainun Najib (Cak Nun) yang mulai mengangkat kontroversi ini ke publik dalam tulisannya di di JPNN.com (Jawa Pos National Network) tanggal 9 Januari 2009. Sayangnya, penulisan nama ibukota Israel oleh beliau sedikit keliru, dari yang seharusnya adalah Jaffa Tel Aviv, tetapi dituliskannya sebagai Java Tel Aviv.

Jaffa Tel Aviv yang seringkali dilafalkan sebagai Java Tel Aviv
Kota Jaffa Tel Aviv yang seringkali dilafalkan sebagai Java Tel Aviv

Menurutnya, nama Java Tel Aviv sebagai ibukota Israel pasti bermakna tertentu. Setidaknya, nama depan “Java” tersebut pasti berkaitan erat dengan “Jawa”, atau Indonesia secara keseluruhan. Cak Nun berpendapat, dalam konteks ini, ada hal yang patut dipertanyakan, yaitu soal yang mana lebih dulu hadir ke muka bumi, orang-orang Israel-kah, atau orang-orang Jawa-kah.

BACA:  Misteri Pertapaan Leluhur Para Pandawa

Pembahasan kontroversi nama ibukota Israel ini juga tak lepas dari pengamatan Cak Nun atas digunakannya peta Indonesia Raya sebagai center display di sebuah web Israel dan Amerika Serikat. Selain itu, masih menurut Cak Nun, di kantor Perdana Menteri Israel kita bisa temukan ruangan khusus yang berisi segala macam data tentang Indonesia segala bidang yang diupdate setiap minggunya.

Dalam tulisannya tersebut, Cak Nun juga sempat mempersoalkan tentang penggunaan kata “Java” di kantor-kantor Yahudi di berbagai Negara. Cak Nun menuliskan, ketika beliau bertemu dengan seorang Rabi Yahudi Israel di Belanda, ia sempat menanyakan mengapa desain tengah atas atau puncak mahkota keagamaan yang dipakai Rabi memimpin peribadatan di Synagoge sama dengan desain bagian atas rumah-rumah Pulau Jawa bagian utara.

Demikianlah Cak Nun, sang Kyai Kanjeng yang kerap kali berpikir lateralis, membahas hal-hal yang terkadang kita lewatkan begitu saja. Padahal, bahasannya memuat makna yang sangat patut dikontemplasi secara mendalam.

Tapi alangkah sungguh sayang, kesalahan penulisan nama dari Jaffa Tel Aviv menjadi Java Tel Aviv sungguh tidak bisa disepelekan. Salah tulis bisa berarti salah makna dan arti.

BACA:  Siapakah Iblis?

Nah, sedikit tentang Tel Aviv di Israel, ibukota Israel. Menurut situs britannica.com, Tel Aviv dikenal juga dengan nama Yafo, dituliskan sebagai “Jaffa” atau “Joppa”, yang dalam bahasa Arab dituliskan sebagai “Yāfa“.

Dari situ, sebenarnya sulit sekali mencari kaitan antara “Jaffa” dengan nama “Jawa” atau kebudayaan Jawa secara lebih umum. Sehingga pembahasan keterkaitan antara kebudayaan dan orang-orang Jawa menjadi absurd dibahas karena dasarnya juga sudah keliru.

Java Culture, Kebudayaan Jawa di Indonesia
Java Culture, Kebudayaan Jawa di Indonesia

Hanya saja, ketika membahas tentang pulau Jawa dan sejarah purbanya, kita mengenal adanya legenda benua Atlantis yang kemudian dipercaya sebagai sebuah peradaban masa lalu sebelum hadirnya manusia saat ini. Dalam proses penafsiran Al-Qur’an, kebudayaan Atlantis (juga Lemurian) dianggap sebagai “umat terdahulu”, dan manusia yang ada sekarang sungguh berbeda jauh dengan manusia terdahulu tersebut.

Dalam berbagai pembahasan seputar asal usul Atlantis, ada sejumlah kesimpulan yang mengatakan bahwa sebenarnya daratan Atlantis itu adalah sebagian besar kepulauan di Indonesia saat ini. Dulunya, pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan adala sebuah kesatuan yang utuh sebelum diterjang sejumlah bencana gempa dan tsunami maha dahsyat kala itu.

Kepercayaan bahwa di Indonesialah sebenarnya Atlantis itu berada, yang membuat asumsi bahwa kebudayaan dan peradaban dunia masa kini sesungguhnya berasal dari wilayah Indonesia dahulu kala. Dulunya, semua masyarakat yang mendiami nusantara disebut sebagai orang Jawa (Java) dan kepercayaan mereka dikenal dengan nama Kejawen.

Mungkin saja, anggapan ini yang kemudian menghinggapi analisa sejumlah analis sejarah untuk mengaitkan antara penamaan “Jaffa Tel Aviv”, atau yang kedengarannya sebagai “Java Tel Aviv“, dengan kebudayaan “Jawa” di Indonesia, termasuk yang dipersoalkan Cak Nun sebelumnya. Wallahau’alam bis shawab.

 

10 TOPIK MENARIK LAINNYA

sajak sunda sedih, kesaktian eyang surya kencana, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera, Ki sapu angin

JANGAN LEWATKAN