AJAIBNYA.COM – Banyak yang mencari informasi seputar karangan narasi akhir-akhir ini, terutama untuk topik yang berkaitan dengan bencana alam, lingkungan dan sosial budaya.
Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada karangan narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu tertentu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik.
Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok dari sebuah karangan narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, maka disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur tertentu.
Sebuah karangan narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Nah, narasi yang berisi tentang suatu fakta disebut narasi ekspositoris, sedangkan narasi yang berisi cerita fiksi disebut narasi sugestif.
Contoh narasi ekspositoris adalah biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Sedangkan narasi sugestif dapat dijumpai pada novel, cerpen, cerbung (cerita bersambung), ataupun cergam (cerita bergambar).
Pola Karangan Narasi
Secara umum, pola karangan narasi berbentuk susunan dengan urutan dari awal – tengah – akhir.
Bagian awal dari sebuah karangan narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Agar dapat mengikat pembaca, maka bagian awal harus dibuat semenarik mungkin.
Bagian tengah dari karangan narasi merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik ini lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda.
Sementara pada bagian akhir dari sebuah karangan narasi memiliki cara pengungkapan yang beragam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat. Ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.
Cara Membuat Karangan Narasi
Untuk membuat karangan narasi sebenarnya tidak terlalu rumit, hanya butuh kreatifitas saja. Menyusun karangan narasi bisa dilakukan dengan mencari, menemukan, dan menggali ide tulisan tertentu. Oleh karena itu, biasanya cerita karangan narasi dirangkai dengan menggunakan “rumus” 5 W + 1 H (what, where, when, who, why dan how).
Penjelasan dari rumus 5W + 1 H di atas adalah sebagai berikut:
- (What) Apa yang akan diceritakan,
- (Where) Di mana lokasi ceritanya,
- (When) Kapan peristiwa-peristiwa berlangsung,
- (Who) Siapa pelaku ceritanya
- (Why) Mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan
- (How) Bagaimana cerita itu dipaparkan.
Contoh Karangan Narasi
Ada beberapa contoh karangan narasi yang bisa Anda baca di bawah ini:
Puteri Andine dan Puteri Natasha
Satu hari di sebuah kerajaan besar lahirlah seorang puteri cantik yang bernama Puteri Natasha. Berwajah amat cantik serta lucu. Puteri Natasha lahir dari pasangan raja anthum serta ratu aurora. Seluruh orang amat bahagia waktu kelahiran Puteri yang sudah dinanti-nantikan itu.
Pas dihari kelahiran Puteri Natasha, di depan pintu gerbang istana ada seorang bayi kecil yang tergeletak tidak berdaya. Selanjutnya dikarenakan pihak istana tidak tega untuk menyingkirkannya, bayi tersebut lantas diasuh oleh pihak istana serta dinamakan Puteri Andine
Dua tahun sudah berlalu, Puteri Natasha serta Puteri Andine sudah beralih jadi Puteri-Puteri yang lucu, mereka sudah jadi layaknya saudara kandung sendidri. Raja serta ratu lalu suka lihat keakraban mereka, walau mereka belum memberitahukan bahwa Puteri Andine tidaklah anak kandung mereka.
Waktu menginjak umur 12 tahun, Puteri Natasha tampak lebih cantik dari pada Puteri Andine. Serta juga Puteri Natasha lebih serupa ratu aurora. Puteri Andine yang saat itu mengerti bahwa Puteri Natasha lebih cantik darinya serta lebih serupa pada sang ratu, memiliki kemauan tidak baik pada Puteri Natasha.
Satu hari Puteri Andine yang sudah beniat jahat pada Puteri Natasha coba bikin wajah Puteri Natasha jadi jelek rupa dengan menyiramkan air panaas pada Puteri Natasha. Tetapi sebelum saat pernah ia coba melakukannyaa, kemauan jahatnya sudah diketahui oleh ratu Aurora.
Selanjutnya sang ratu menceritakan kenapa ia tidak serupa dengan ratu aurora. Puteri Andine selanjutnya mengerti serta kembali jadi baik pada Puteri Natasha. Serta saat ini mereka jadi Puteri-Puteri yang sangat dikagumi di negeri tersebut.
Contoh karangan narasi selanjutnya adalah yang tercantum di bawah ini:
Soekarno
Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah seorang nasionalis. Ia memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menggunakan waktunya di penjara serta di area pengasingan karena keberaniannya menentang penjajah.
Soekarno mengucapkan pidato perihal dasar-dasar indonesia merdeka yang diberi nama pancasila pada siding BPUPKI pada tanggal juni 1945. Soekarno berbarengan Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 agustus 1945.
Ia ditangkap Belanda serta diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya serta dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949.
Jiwa kepemimpinan serta perjuangannya tidak pupus. Soekarno berbarengan pemimpin-pemimpin negara yang lain jadi juru bicara untuk negara-negara nonblok pada Konfrensi Asia Afrika di bandung tahun 1955. Nyaris seluruh perjalanan hidupnya dihabiskan untuk berbakti serta berjuang untuk kepentingan bangsa dan negara.
10 TOPIK MENARIK LAINNYA
sajak sunda sedih, kesaktian eyang surya kencana, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera, Ki sapu angin