AJAIBNYA.COM – Gunung Merapi kembali bergejolak. Pada hari Kamis (27/3/2014) siang, Merapi dikabarkan kembali bergemuruh dan diikuti hujan pasir serta kerikil di sekitar kawasan lereng Merapi. Tidak ada laporan kerusakan atau dampak lain dari aktivitas tersebut dan saat ini kondisi dikabarkan sudah kembali normal.
Aktivitas tersebut kali pertama diumumkan oleh Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Jogja yang memantau aktivitas gunung tersebut. Menurut keterangan BPPTKG Jogja, sekitar pukul 13.05 WIB, terdengar suara gemuruh dari puncak Merapi.
BPPTKG mencatat peningkatan aktivitas kegempaan berlangsung dari pukul 13.03 WIB hingga pukul 13.27 WIB. “Dari rekaman seismik peningkatan aktivitas 13.03 -13.27 WIB. Saat ini kembali normal.”
“Jadi pukul 13.12 wib tadi ada suara gemuruh, kemudian terjadi embusan asap disertai abu tipis keluar dari puncak,” kata Kepala Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Subandrio.
Embusan disertai keluarnya abu tipis itu tidak diketahui arah dan ketinggiannya. Pasalnya, puncak Gunung Merapi diselimuti awan. “Puncak Merapi tertutup mendung, begitu juga dengan arah angin belum terpantau,” jelasnya.
Subandrio belum mengetahui jenis letusan apa yang terjadi siang tadi. Embusan asap disertai abu tipis itu akibat ada pelepasan gas yang ada di perut merapi. “Penyebabnya karena ada pelempasan gas hingga terjadi hembusan letusan,” jelasnya.
Sementara itu, hujan kerikil dilaporkan terjadi di beberapa titik di lereng Gunung Merapi, dan hujan kerikil terjadi di Musuk, Boyolali, atau lereng timur Merapi. Sementara itu, aktivitas para penambang pasir di Kepuharjo, Cangkringan, juga dikabarkan berhenti menyusul hujan pasir tersebut.
Sehingga di sarankan untuk menggunakan masker dan helm untuk melindungi dari abu apabila keluar rumah.
10 TOPIK MENARIK LAINNYA
sajak sunda sedih, kesaktian eyang surya kencana, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera, Ki sapu angin