AJAIBNYA.COM – Nasib Malaysia Airlines MH370 dan 239 orang di dalamnya akhirnya diumumkan Senin malam. Pesawat Boeing 777-200ER itu dinyatakan berakhir di Samudera Hindia sebelah selatan. Tak ada satupun yang selamat.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengungkapkan, kesimpulan tersebut didasarkan pada analisis yang dilakukan perusahaan penyedia data satelit Inmarsat, yang menggunakan teknik baru untuk mendeteksi pergerakan pesawat dan di mana ia berakhir.
Lembaga Inggris, Air Accidents Investigation Branch, yang menyelidiki insiden serius pesawat udara sipil, juga ikut andil.
Bagaimana data satelit bisa mengungkap nasib pesawat yang bangkainya belum lagi ditemukan?
Kepada BBC, Inmarsat mengaku memberikan sejumlah data anyar pada Air Accidents Investigation Branch (AAIB) Minggu lalu. Dengan menekankan, bahwa informasi-informasi tersebut harus dicek kembali sebelum diumumkan ke publik.
Inmarsat mengatakan, kalkulasi yang mereka hasilkan melibatkan sejumlah besar analisis data, yang fokus pada sejumlah faktor termasuk pergerakan pesawat lain.
Juga melibatkan permodelan yang sama sekali baru. Itu mengapa analisis membutuhkan waktu sebelum dihasilkan kesimpulan.
“Seperti yang dinyatakan Perdana Menteri Malaysia, kami bekerja sama dengan perusahaan Inggris Inmarsat menggunakan data satelit untuk menentukan area yang menjadi fokus pencarian MH370,” demikian kata juru bicara Air Accidents Investigation Branch (AAIB), yang di kutip dari BBC, Senin 24 Maret 2014 malam.
“Kami tak bisa berkomentar lebih jauh terkait investigasi, yang dipimpin otoritas Malaysia.”
Sementara, seperti dimuat Reuters, Inmarsat Inggris mengaku menggunakan metode yang ditemukan pada Abad ke-19 untuk menganalisis 7 ‘ping’ yang ditangkap satelitnya dari Malaysia Airlines MH370 untuk menentukan tujuan akhir pesawat nahas itu.
Ping secara otomatis dikirimkan setiap jam dari pesawat setelah sistem komunikasinya berhenti. Dari itu, ditemukan indikasi MH370 terus terbang setidaknya selama 5 jam setelah menghilang dari jalur penerbangan yang semestinya — Kuala Lumpur ke Beijing.
Berdasarkan waktu sinyal mencapai satelit dan elevasinya, Inmarsat awalnya berhasil memberi informasi soal 2 koridor yang mungkin dituju oleh MH370: utara (Thailand ke Kazakhstan) dan selatan (dari ujung barat Indonesia hingga Samudera Hindia).
Tak sampai di situ. Para ilmuwan Inmarsat lalu memeriksa `ping` samar yang ditangkap satelit dari pesawat menggunakan ‘efek Doppler’, perubahan frekuensi gelombang akibat perubahan posisi atau pergerakan pengamat relatif terhadap sumber gelombang atau sebaliknya untuk koridor utara dan selatan.
Dengan membandingkan model ini dengan lintasan pesawat lain di rute yang sama, para ahli menghasilkan ‘kecocokan luar biasa’ antara prediksi Inmarsat, bahwa MH370 menuju ke selatan dengan pembacaan data dari pesawat lain di rute itu.
Secara definitif terungkap, pesawat pasti mengambil jalur selatan. “Kami mengambil data yang didapatkan dari pesawat kemudian diplot menjadi 2 jalur. Kemudian itu mengerucut ke jalur selatan,” Jonathan Sinnatt, kepala komunikasi Inmarsat.
Temuan dikonfirmasi terlebih dulu ke perusahaan satelit lain sebelum disampaikan ke penyidik pada hari Senin.
Cara itu adalah terobosan. Sebab, kurangnya data hanya ping samar yang diterima oleh satelit tunggal setiap jam atau lebih berarti, teknik seperti triangulasi menggunakan sejumlah satelit atau GPS (Global Positioning System) tidak dapat digunakan untuk menentukan jalur pesawat.
10 TOPIK MENARIK LAINNYA
sajak sunda sedih, kesaktian eyang surya kencana, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera, Ki sapu angin