AJAIBNYA.COM – Gunung Sadahurip di Garut, Jawa Barat diduga kuat merupakan bangunan menyerupai piramida. Sejumlah hasil penelitian terakhir menguatkan keyakinan bahwa Gunung Sadahurip memang adalah sebuah piramida yang usianya bahkan lebih tua dari piramida di Mesir.
Hanya saja, dibalik semua keyakinan tersebut, ada beberapa hasil penelitian lain yang justru mengungkap hasil sebaliknya. Ternyata, Gunung Sadahurip bukanlah sebuah piramida. Jika diperhatikan dengan seksama, bentuk Gunung Sadahurip bersisi lima. Walau dianggap wajar, arah kelima sisinya tak simetris dengan arah mata angin sebagaimana bentuk piramida lainnya di dunia.
Gunung Sadahurip Bukanlah Sebuah Piramida
Ma’rufin Sudibyo, seorang astronom, mengatakan bahwa pembangunan sebuah piramida selalu terkait dengan astronomi. Tujuannya relatif sama, sebagai pusat ritual, juga penentuan musim terkait masa tanam. Secara astronomis, bentuk piramida dirancang cermat sehingga orientasinya menghadap ke titik-titik istimewa tertentu di langit.
Menurutnya, posisi piramida atau bangunan menyerupai piramida seluruh sisinya selalu tepat menghadap ke empat penjuru mata angin, yaitu utara, timur, selatan, dan barat.
Misalnya saja pada piramida Mesir. Sisi utaranya akan selalu berhadapan dengan bintang Thuban atau Alpha Draconis, bintang penanda kutub utara langit pada 4.500 tahun silam. Lorong-lorongnya pun dibangun agar cahaya bintang paling terang di langit, Sirius, bisa menyinari ruang Permaisuri.
Hal ini tidak berlaku untuk Gunung Sadahurip. Dengan menggunakan citra kontur dari Google Map, Ma’rufin mendapati bentuk dasar gunung Sadahurip yang berupa bidang segilima tak simetris sehingga luas tiap sisinya tak sama. Ia kemudian menyimpulkan bahwa Gunung Sadahurip bukanlah piramida dan juga bukan bangunan menyerupai piramida.
10 TOPIK MENARIK LAINNYA
sajak sunda sedih, kesaktian eyang surya kencana, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera, Ki sapu angin