Sejarah Letusan Gunung Slamet

 

AJAIBNYA.COM – Sejarah letusan Gunung Slamet juga banyak yang ingin tahu. Gunung Slamet adalah salah satu gunung berapi yang terdapat di Pulau Jawa, tepatnya di perbatasan Kabupaten Brebes, Banyumas, Purbalingga, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah.

Gunung Slamet memiliki ketinggian 3.428 meter dpl dan merupakan yang tertinggi di Jawa Tengah serta kedua tertinggi di Pulau Jawa. Kawah IV merupakan kawah terakhir yang masih aktif sampai sekarang, dan terakhir aktif hingga pada level SIAGA 29 Juni 2009 yang lalu.

Gunung Slamet dilihat dari Karangsalam, Baturraden (2011)Gunung Slamet dilihat dari Karangsalam, Baturraden (2011)

Gunung Slamet pertama kali meletus pada tanggal 11 hingga 12 Agustus 1772. Setelah itu, Slamet terdiam dan kembali meletus pada bulan Oktober 1825. Kala itu, Slamet meletus dengan menyemburkan abu vulkanik.

Gunung Slamet mengalami letusan hebat terakhir pada tahun 1988, ditandai dengan keluarnya abu dan lava dari kawah gunung api di bagian barat Jateng itu. Periode letusan gunung yang mencakup lima kabupaten yakni Pemalang, Brebes, Tegal, Purbalingga, dan Banyumas itu tidak menentu.

Terkadang aktivitas vulkanik gunung Slamet menggeliat dalam tempo satu tahun dengan melontarkan letusan, tapi bisa juga dalam jangka waktu hingga 53 tahun baru akan meletus kembali.

BACA:  Sejarah Gunung Semeru

Sejarah mencatat, gunung Slamet pernah meletus dalam siklus 20 tahunan. Selain tahun 1988, gunung api aktif tipe A tersebut juga sempat bergolak pada Juni, Juli, Agustus 1969, kemudian letusan abu dan lava terjadi pada Juli, Agustus, dan Oktober 1953.

Kondisi serupa juga berlangsung pada 1 Juli dan 12 September 1932 berupa letusan yang tidak besar. Hanya saja, berdasarkan catatan sejarahnya, letusan Slamet tercatat tidak memakan adanya korban jiwa.

DAFTAR SEJARAH LETUSAN GUNUNG SLAMET

Berikut ini adalah daftar panjang sejarah letusan gunung Slamet sejak tahun 1835:

  • 1835 pada bulan September selama dua hari terjadi letusan abu.
  • 1847 terjadi peningkatan aktivitas vulkanik.
  • 1849 pada tanggal 1 Desember, terjadi letusan abu.
  • 1860 pada tanggal 19 Maret dan 11 April, terjadi letusan abu.
  • 1875 pada bulan Mei, Juni, November dan Desember, terjadi letusan abu.
  • 1885 pada tanggal 21 hingga 30 Maret, terjadi letusan abu.
  • 1890 terjadi letusan abu.
  • 1904 pada tanggal 14 Juli hingga 9 Agustus, terjadi letusan abu dan lava.
  • 1923 bulan Juni, terjadi letusan abu dan lava.
  • 1926 bulan November selama satu pekan terjadi letusan abu dan lava.
  • 1927 pada tanggal 27 Februari, terjadi letusan abu dan lava.
  • 1928 pada tanggal 20 hingga 29 Maret dan 8 hingga 12 Mei, terjadi letusan abu dan lava.
  • 1929 pada tanggal 6, 7 dan 15 Juni, terjadi letusan abu dan lava.
  • 1930 pada tanggal 2 hingga 13 April, terjadi letusan abu dan lava.
  • 1932 pada tanggal 1 Juli dan 12 September, terjadi letusan abu dan lava.
  • 1934 terjadi peningkatan aktivitas vulkanik.
  • 1939 pada tanggal 20 Maret, akhir April, 6 Mei, 15 Juli dan 4 Desember, terjadi letusan abu.
  • 1940 pada tanggal 15 hingga 20 Maret dan 15 April, terjadi letusan abu.
  • 1943 pada tanggal 18 Maret, 1 hingga 10 Oktober, terjadi peningkatan kegiatan, hujan abu dan suara dentuman.
  •  1944 pada tanggal 5 Januari, 30 Juni, Juli dan 28 hingga 30 Oktober, terjadi peningkatan kegiatan.
  •  1948 pada tanggal 14 November, terjadi peningkatan aktivitas vulkanik.
  • 1949 terjadi peningkatan aktivitas vulkanik.
  • 1951 pada tanggal 11 Februari, 26 Juni, 2 Juli, 24 Agustus, Oktober dan 30 Desember, terjadi peningkatan aktivitas vulkanik.
  •  1952 pada tanggal 1 Januari, terjadi peningkatan aktivitas vulkanik.
  • 1953 Juli, Agustus dan Oktober, terjadi letusan abu dan lava.
  • 1955 pada tanggal 12 hingga 13 November, 6 dan 16 Desember, terjadi letusan abu dan lava.
  • 1957 pada tanggal 8 Februari, terjadi letusan abu.
  • 1958 pada tanggal 17 April, 4 dan 6 Mei, 5 dan 13 September, Oktober, terjadi letusan abu dan lava.
  • 1960 Desember, terjadi letusan abu.
  • 1961 pada bulan Januari, terjadi letusan abu.
  • 1966 terjadi letusan abu.
  • 1969 pada bulan Juni, Juli dan Agustus, terjadi letusan abu.
  • 1973 pada bulan Agustus, terjadi semburan lava di kawah.
  • 1988 pada tanggal 12 hingga 13 Juli, terjadi letusan abu dan lava.
  • 1989 pada tanggal 9 hingga akhir Oktober, terjadi peningkatan kegempaan.
  • 1990 pada tanggal 20 Februari hingga 29 Maret, terjadi peningkatan kegempaan.
  • 1991 pada tanggal 28 Juni hingga 9 Juli, terjadi peningkatan kegempaan.
  • 1992 pada tanggal 12 Maret hingga 4 April, terjadi peningkatan kegempaan.

 

10 TOPIK MENARIK LAINNYA

sajak sunda sedih, kesaktian eyang surya kencana, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera, Ki sapu angin

JANGAN LEWATKAN