Berakhirnya Zaman Dinasti Han

 

Berakhirnya Zaman Dinasti Han Jaman Akhir Dinasti Han Tahun 206 SM – 220 M

Kapal-kapal perang dan perampok bajak-laut Cina dan India datang menjarah dan merampok ke negeri Salaka di kawasan sekitar Selat Sunda, yaitu di wilayah Banten dan Lampung. Kapal-kapal perang dan perampok bajak-laut Cina dan India itu dihancurkan oleh angkatan bersenjata kerajaan Salaka atas perintah Raja Aki Tirem atau Aji Tirem Luhur Mulya.

Dalam catatan negeri Cina diberitakan: adanya negeri dan raja Ye Tiao dan Tiao Pien (= Aji Tirem dan negeri Tirem); Ko Ying (= kota-perak = Rajata-pura); Teluk Weh (weh = teluk atau perairan = way = Teluk atau Selat Sunda sekarang); Pu Lei (=pulau merapi = gunung Krakatau sekarang).

Kemudian pada tahun 130 M. Raja Salaka Aki Tirem mengirimkan utusan dagangnya ke negeri Cina.

Catatan :

Ye Tiao diartikan juga = Yawa Dwipa = Yaba Diou = Pulau Jawa (Sumber: Berita Cina dan Naskah Pangeran  Wangsakerta 1678).

Tahun 238 M 

Kapal Perang dan Bajak-laut Cina menyerang lagi ke Salaka

Terjadi serangan kapal-kapal perang dan perampok bajak-laut Cina ke kerajaan Salaka.  Ditumpas habis oleh tentara Salaka. Kemudian Raja Salaka III mengadakan hubungan dagang dengan negeri Cina.

BACA:  Siapakah Sebenarnya Orang Sunda?

Tahun 252-276 M

Kapal Perang dan Bajak-laut Cina menyerang lagi ke Salaka

Jaman Raja Salaka V. datang lagiserangan kapal-kapal perang dan bajak-laut Cina ke kerajaan Salaka. Raja Salaka V gugur dalam pertempuran di laut. Tetapi kapal-kapal perang dan bajak-laut Cina dihancurkan.

Tahun 399 – 403 M 

Raja Purnawarman Menghancurkan Kapal-kapal Perang dan Bajak-laut Cina dan India

Jaman Negera Taruma di Jawa Barat. Orang  Cina  menyebutnya To-lo-mo.  Kerajaan Salaka dilanjutkan oleh Kerajaan Tarum atau Taruma. Rajanya ialah Purnawarman yang berasal dari Kerajaan Sunda  Sembawa yang berpusat di kota Desa Sunda (=Sunda Pura) di lembah sungai Citarum.

Tahun  399  M 

Kapal-kapal perang dan perampok bajak-laut Cina dan India makin merajalela di seluruh perairan Barat dan Utara mulai dari Laut Cina Selatan, Laut Sunda, Laut Jawa, Selat Malaka sampai ke Samudera Hindia. Seorang Menteri Taruma berserta rombongannya yang sedang dalam pelayaran diserang dan ditawan lalu dibunuhnya.  Purnawarman bertindak.

Ia sendiri memimpin angkatan lautnya dan melakukan serangan terhadap kapal-kapal perang dan perampok bajak-laut. Serangan pertama dilakukan di perairan Ujung Kulon. Semua kapal perang dan bajak-laut Cina dihancurkan dan semua orang Cina dibunuh dan mayatnya dibuang ke laut. Telah lama perairan sekitar Pulau Jawa sebelah Utara, Barat dan Timur dikuasai kapal-kapal perang dan perampok-perampok bajak-laut Cina dan India.

BACA:  Analisa Mengenai Gunung Toba

Jumlah mereka tak terhitung dan tersebar di seluruh lautan. Semua kapal diganggu dan semua barang yang ada di dalam kapal dirampas. Tak ada yang berani memasuki atau melalui  peraiaran  laut itu, karena sepenuhnya dikuasai  kapal-kapal perang dan perampok bajak-laut yang ganas dan kejam.

Kemudian Purnawarman mengangkat seorang pamannya menjadi Panglima Angkatan Laut Taruma yang melindungi pelayaran perdagangan di sepanjang perairan laut dari Taruma ke Semenanjung Mendini (Malaya, Lingga, Bangka, Belitung), ke Syangka (Siam), Yawana (Kamboja), Campa (Anam= Vietnam sekarang), ke Bakulapura (=Tanjungpura di Kutai, Kalimantan Timur), ke kerajaan-kerajaan di Sumatra, ke Cambay di India dan ke negeri Cina.

Tahun 400 – 500 M 

Perwakilan-dagang Cina di Nusantara

Pada awal abad ke-5 hubungan pelayaran dan perdanganan santara negeri-negeri di Nusantara dengan negeri Cina dan negeri-negeri di sebelah Barat dari Nusantara mulai berjalan aman tanpa gangguan ditengah laut. Cina mulai menempatkan perwakilan-perwakilan dagangnya (Konsulat dagang) disertai dengan pembentukan pecinan-pecinan di bandar-bandar pelabuhan dagang di Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan Barat dan di Kalimantan Utara.

Tahun 449 M

Utusan Negeri Cina Pertama ke Nusantara

Utusan resmi dari negeri Cina yang pertama ke Nusantara ialah diutus oleh Kaisar Liu Sung ke Negeri Taruma (To-lo-mo) di Jawa Barat pada tahun 449 M.

BACA:  Jejak Sebuah Sungai Purba di Utara Laut Jawa

Tahun 565 M 

Utusan Taruma dihadang di Laut Cina Selatan

Dalam Th.565 M Raja Taruma bernama Kretawarman mengirimkan utusan dagang ke negeri Cina. Di tengah Laut Cina Selatan kapal utusan Taruma itu dihadang oleh kapal perang dan bajak-laut Cina. Terjadi pertempuran yang berakhir dengan dihancurkannya kapal perang dan bajak-laut Cina. Orang Cina semuanya dibunuh, mayat-mayatnya ditumpuk menjadi satu di atas geladak kapalnya, lalu dibakar habis. Setelah itu kapal utusan Taruma melanjutkan pelayarannya sampai ke negeri Cina.

 

10 TOPIK MENARIK LAINNYA

definisi air terjung menurut para ahli, sajak sunda sedih, kesaktian eyang surya kencana, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera

JANGAN LEWATKAN