Sebuah danau vulkanik, yaitu Lake Toba mempunyai luas sekitar 1.707 km persegi. Luas dari danau ini adalah sekitar 1000 km persegi lebih besar bila dibandingkan dengan luasnya Singapura. Letusan dari gunung berapi yang aktif yang terjadi sekitar 70.000 yang lalu yang menyebabkan danau ini terbentuk.
Asal-usul Lake Toba
Awal cerita dari asal usul Lake Toba (Danau Toba) Pada zaman dahulu, di sebuah desa yang terletak di Provinsi Sumatera Utara, ada seorang petani yang hidup di sana, namanya Toba. Petani ini hidup menyendiri sebatang kara di sebuah lembah yang subuh serta landai. Lahan yang dia olah sehari-hari adalah profesi yang dia pilih untuk menghidupi dirinya sehari-hari.
Bukan hanya bergelut di lahan saja menjadi seorang petani, tapi dia juga sering memancing setelah aktivitas di ladangnya selesai. Dia sangat beruntung dalam hal memancing dan makan ikan dengan mudah dia dapatkan. Hal ini terjadi karena di air sungai itu masih sangat jernih selain itu jumlah ikan yang ada sangat melimpah. Hasil yang dia dapatkan dari sungai ini dibawa kerumah untuk dimakan sebagai lauk pauk.
Namun ada hal yang aneh terjadi, suatu hari tepatnya sore dia pergi lagi ke sungai untuk memancing. Seiring dengan berjalannya waktu, tak ada satu pun ikan yang berhasil terjaring dalam kailnya padahal hari telah gelap. Hal ini terasa aneh karena ini adalah kali pertamanya dia gagal dalam memancing ikan di sungai itu.
Karena waktu yang semakin gelap saja hal ini tidak memungkinkan untuk memancing dengan rasa kesal yang bergejolak dalam hatinya dia mengambil keputusan untuk kembali pulang ke rumah tanpa membawa ikan satu ekor pun.
Namun, ketika Toba akan menarik pancingan itu dari sungai, pancing itu tiba-tiba disambar oleh ikan. Oleh karena itu, pancingan yang Toba pegang itu tertarik dengan kuat sampai dengan ke tengah sungai itu. Toba yang tadinya putus asa dan merasa kesal sekarang hatinya berubah jadi riang dan gembira lagi. Kegembiraan dan keceriaan yang Toba alami ini karena yang menyambar kail dari pancingannya ini adalah ikan yang memiliki ukuran yang besar.
Pancing yang toba pegang tertarik ke sana kemari tak henti-hentinya sampai akhirnya, pancing itu bisa dia taklukan dari tenaga ikan yang sangat kuat, terlihatlah seekor ikan dengan ukuran yang lumayan besar serta menggelepar-gelepar di ujung tali pancingnya. Ikan itu dengan cepat Toba tarik ke darat agar ikan itu tak terlepas kembali.
Sambil tersenyum gembira, mata pancingnya dia lepas dari mulut ikan itu. Ketika toba akan mencoba melepaskan mata pancingnya itu, ada pandangan yang sangat penuh arti dari tatapan mata ikan itu. Toba langsung menyimpan ikan itu ke dalam tempat yang aman agar tidak terlepas dan tidak akan ada orang yang bisa mencuri hasil pancingannya itu. Setelah itu, Toba membersihkan badannya dengan masuk ke dalam sungai.
Diceritakan dalam asal usul Lake Toba, Toba sangat gembira karena baru kali ini dirinya bisa mendapatkan hasil pancingan ikan yang ukurannya lumayan besar. Toba tidak hentinya tersenyum dengan membayangkan sangat lezatnya ikan yang besar ini bila telah dia olah dengan cara dipanggang. Karena tidak sabar menyantap ikan ini dia memutuskan untuk pulang ke rumahnya karena hari pun tampaknya telah gelap.
Sesampainya Toba di rumahnya, dia langsung membawa hasil pancingannya itu ke dapur untuk langsung mengolah ikan yang ukurannya besar itu. Namun, saat toba hendak menyalakan api untuk dia pakai memanggang hasil pancingannya, ternyata persediaan kayu bakar di rumahnya telah habis. Tanpa menunggu waktu lagi dia langsung memantapkan langkahnya mencari kayu bakar yang ada di sekitar rumahnya.
Setelah toba berhasil mendapatkan beberapa potong kayu bakar Toba langsung memasang seribu langkah agar sampai di dapurnya dengan cepat. Tapi setibanya Toba di dapurnya, dia sangat terkejut ikan hasil tangkapannya tadi di sungai tidak ada hilang entah ke mana.
Yang Toba temukan malah kepingan emas yang terhampar luas di tempat yang tadinya dia pakai untuk meletakkan ikan yang besar tadi. Toba sangat terkejut akan hal itu, Toba langsung bergegas meninggalkan dapur lalu menuju kekamarnya untuk menenangkan dirinya.
Namun, saat toba membuka pintu untuk masuk ke kamarnya, tiba-tiba darahnya terasa tersirap sebab ada seorang perempuan yang tengah berdiri dengan rambut panjang yang terurai di sudut kamarnya. Perempuan itu sedang berada di depan cermin yang bergantung di kamarnya Toba sambil merapikan rambutnya yang panjang itu.
Namun, Toba kembali terkejut saat perempuan itu membalikan badannya dia asdalah perempuan yang sangat cantik yang pernah ditemui. Kecantikan yang dimiliki oleh perempuan itu telah membuat Toba diam terpaku saking terpesonanya. Cantik yang datangnya terpancar dari dalam diri perempuan itu secara alami tanpa riasan di wajahnya sedikit pun.
Waktu sudah hampir malam dengan kegelapan yang datang menyelimuti perempuan itu meminta toba untuk menyalakan lampu untuk menerangi rumahnya. Saat lampu sudah dinyalakan oleh Toba, perempuan ini meminta toba untuk menemaninya ke dapur memasak nasi untuk makan malam mereka berdua.
Saat Toba dan perempuan itu tengah menunggu masakan mereka yang belum matang, perempuan itu menceritakan hilangnya ikan besar yang tadi toba dapatkan di sungai, ternyata ikan besar itu adalah jelmaan perempuan cantik ini. Kalau terhamparnya banyak kepingan emas yang ada di dapur itu adalah sisik dari jelmaan ikan yang besar tadi yang tak lain dari perempuan itu.
Mereka lama kelamaan sudah bisa mengenal satu sama lain dengan baik. Maka timbul benih-benih cinta di hati keduanya. Toba pun melamar perempuan itu agar mau menjadi teman hidup semati bagi dirinya. Perempuan itu memerlukan waktu berminggu-minggu untuk menjawab lamaran itu.
Pada akhirnya, perempuan itu bersedia menerima lamaran Toba dengan syarat jangan pernah membahas lagi tentang kehadiran dirinya yang menjelma dari seekor ikan besar yang berasal dari sungai. Toba pun mau menerima syarat yang di berikan perempuan itu. Akhirnya mereka berdua mengadakan perkawinan dan menjadi pasangan suami istri yang sehidup semati.
Setahun kemudian, mereka dikaruniai seorang anak laki-laki yang mereka beri nama Samosir. Anak itu sangat dimanjakan ibunya yang mengakibatkan anak itu bertabiat kurang baik dan pemalas. Setelah cukup besar, anak itu disuruh ibunya mengantar nasi setiap hari untuk ayahnya yang bekerja di ladang. Namun, sering dia menolak mengerjakan tugas itu sehingga terpaksa ibunya yang mengantarkan nasi ke ladang.
Suatu hari, anak itu disuruh ibunya lagi mengantarkan nasi ke ladang untuk ayahnya. Mulanya dia menolak. Akan tetapi, karena terus dipaksa ibunya, dengan kesal pergilah ia mengantarkan nasi itu. Di tengah jalan, sebagian besar nasi dan lauk pauknya dia makan.
Setibanya diladang, sisa nasi itu yang hanya tinggal sedikit dia berikan kepada ayahnya. Saat menerimanya, si ayah sudah merasa sangat lapar karena nasinya terlambat sekali diantarkan. Oleh karena itu, maka si ayah jadi sangat marah ketika melihat nasi yang diberikan kepadanya adalah sisa-sisa.
Amarahnya makin bertambah ketika anaknya mengaku bahwa dia yang memakan sebagian besar dari nasinya itu. Kesabaran si ayah jadi hilang dan dia pukul anaknya sambil mengatakan “Anak kurang ajar. Tidak tahu diuntung. Betul-betul kau anak keturunan perempuan yang berasal dari ikan!”
Sambil menangis, anak itu berlari pulang menemui ibunya di rumah. Kepada ibunya, dia mengadukan bahwa dia dipukuli ayahnya. Semua kata-kata cercaan yang diucapkan ayahnya kepadanya diceritakan pula.
Mendengar cerita anaknya itu, si ibu sedih sekali, terutama karena suaminya sudah melanggar sumpahnya dengan kata-kata cercaan yang dia ucapkan kepada anaknya itu.
Si ibu menyuruh anaknya agar segera pergi mendaki bukit yang terletak tidak begitu jauh dari rumah mereka dan memanjat pohon kayu tertinggi yang terdapat di puncak bukit itu. Tanpa bertanya lagi, si anak segera melakukan perintah ibunya itu. Dia berlari-lari menuju ke bukit tersebut dan mendakinya.
Ketika tampak oleh sang ibu anaknya sudah hampir sampai ke puncak pohon kayu yang dipanjatnya di atas bukit, dia pun berlari menuju sungai yang tidak begitu jauh letaknya dari rumah mereka itu. Ketika dia tiba di tepi sungai itu kilat menyambar disertai bunyi guruh yang menggelegar.
Sesaat kemudian, dia melompat ke dalam sungai dan tiba-tiba berubah menjadi seekor ikan besar. Pada saat yang sama, sungai itu pun banjir besar dan turun pula hujan yang sangat lebat. Beberapa waktu kemudian, air sungai itu sudah meluap ke mana-mana dan tergenanglah lembah tempat sungai itu mengalir. Pak Toba tak bisa menyelamatkan dirinya, ia mati tenggelam oleh genangan air.
Lama-kelamaan, genangan air itu semakin luas dan berubah menjadi danau yang sangat besar yang di kemudian hari dinamakan orang Danau Toba (Lake Toba). Sementara itu, pulau kecil di tengah-tengahnya diberi nama Pulau Samosir.
Itulah asal usul dari Lake Toba (Danau Toba). Tapi sesungguhnya, kebenaran akan cerita itu belum pasti. Beragam cerita tentang Lake Toba bermunculan. Yang terpenting kita sebagai orang Indonesia harus bangga dengan adanya lake toba (danau toba) sebagai salah satu tempat rekreasi pilihan para wisatawan domestik juga wisatawan mancanegara.
10 TOPIK MENARIK LAINNYA
sajak sunda sedih, kesaktian eyang surya kencana, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera, Ki sapu angin