Catatan Sejarah Anthropo – Ethnologis Nusantara

 

Catatan Sejarah Anthropo - Ethnologis NusantaraZaman 1 Sampai 4 Juta Tahun Purbakala

Bangsa-bangsa di seluruh Nusantara dan Asia Tenggara adalah tergolong Ras Nusantara yang oleh orang Barat disebut Austronesia.  Nusantara dahulu kala bernama Dwipantara yang berpusat di kawasan Bumi Nusantara, yaitu kawasan kepulauan Indonesia sekarang.

Ras Nusantara ini adalah Persatuan dan Kesatuan bangsa-bangsa dengan:

  • Satu Induk Ras – Nusantara
  • Satu Induk Tanah – Air – Nusantara
  • Satu Induk Kebudayaan – Nusantara
  • Satu Induk Bahasa – Nusantara
  • Satu Induk Nenek Moyang – Nusantara

Semua bangsa-bangsa Ras Nusantara ini adalah berasal keturunan dari satu generasi Manusia purba Tertua dan Pertama yang mulai muncul lahir di muka bumi sedunia ini, yaitu manusia purba generasi Meganthropus Paleo Nusantaraicus dan generasi-generasi  Hominid  dan Homo lainnya pada masa 1- 4 juta tahun dahulukala, dan yang fosil-fosilnya  telah  ditemukan  di berbagai  pulau dan daerah tersebar di seluruh kepulauan Nusantara. Lihat: Peta 1. (Sumber: Anthropoaleontologi Von Koningswald; Geologi Van Bemmelen; Purwayuga Pangeran Wangsakerta, 1678).

Geopolitik Nusantara

Semasa Tahun 20.000 – 2.000 SM

Sejak ribuan tahun purbakala yang menjadi urat nadi hubungan laut antara dunia Barat dan dunia Timur adalah jalur pelayaran dan perdagangan lewat: Selat Malaka, Laut Jawa, Selat Karimata, Laut Sunda, sampai di Laut Cina Selatan. Pada jaman dahulu kala sampai abad ke-14 M, Semenanjung Malaya masih merupakan satu semenanjung tanah daratan kering memanjang sampai di ujungnya di wilayah Belitung (Pulau Belitung sekarang).

BACA:  Catatan Sejarah Nusantara Tahun 100 Masehi Sampai 500 Masehi

Pulau Jawa dan pulau Sumatra masih merupakan satu pulau yang panjang yang tersambung bersatu oleh sejalur tanah daratan kering di kawasan Panaitan (Pulau Panaitan sekarang) dan Ujung Kulon antara Lampung dan Jawa Barat. Pelabuhan Palembang masih terletak di tepi laut terbuka luas, yaitu Selat Malaka, dan tidak seperti sekarang berada di pedalaman sejauh 50 km dari tepi pantai. Begitu pula pelabuhan Jambi di Muara Tembesi (Muara Sabak) yaitu muara sungai Batanghari, masih terletak di tepi pantai laut terbuka Selat Malaka. Gunung Muria (Jepara) di Jawa Tengah masih merupakan suatu pulau terpisah dari daratan pulau Jawa.

Di kawasan sepanjang jalur perairan Nusantara ini, sejak ribuan tahun dahulu kala, telah bertumbuhan ratusan kerajaan-kerajaan kecil dan besar. Pelayaran dan perdagangan antar-pulau Nusantara dan dengan negeri-negeri luar di mancanegara telah berkembang ramai.  Bahan-bahan dan barang- barang dagangannya diantaranya ialah: padi-padian, emas, perak, timah (bahan untuk perunggu), lada atau merica, rempah- rempah, alat-alat besi dan perunggu, gading gajah, dan banyak lagi lain-lainnya.

BACA:  Benarkah Nusantara Asal Peradaban Dunia?

Kawasan Nusantara yang sangat strategis, subur makmur dan kayaraya ini selalu menjadi pusat perebutan kekuasaan diantara kerajaan-kerajaan pribumi Nusantara sendiri.

Orang Asing Pertama di Nusantara

Th. 1500 – 1000 Sebelum Masehi

Pelabuhan Singkil: Di pantai Samudera Hindia, kawasan Tanah Batak.  Sudah terkenal ke negeri-negeri di Mesir-kuno dan Timur Tengah. Raja Nabi Sulaeman (Salomo) mengutus orang-orang Pnoenesia dari Sidon ke Singkil untuk membeli kamper di Singkil. Pelabuhan Singkil dan Barus sudah menguasai ekspor dari Tanah Batak (kamper = kapur Barus).

Pelabuhan Sorkam dan pelabuhan Mungkur memegang monopoli dunia ekspor kemenyan. Penjual tunggal untuk seluruh dunia. Kemenyan sangat digemari oleh penduduk negri-negri di Timur Tengah dan Mesir-Kuno. Digemari oleh Raja Nabi Sulaeman dan oleh raja-raja Hemitik dan Semitik.

BACA:  Descriptive Tentang Candi Borobudur

Pelabuhan Natal sangat banyak ekspor Emas.  Begitu banyak sampai didatangi oleh pedagang-pedagang bangsa Phoenesia sebelum jaman Rumawi, sebelum jaman Yunani. Daerah pertambangan emasnya ialah Mandailing di Tanah Batak Selatan.

Catatan:

Sejak jaman Nabi Sulaeman (Th. 1000 SM) kota Damaskus sudah merupakan pusat perdagangan distribusi rempah-rempah yang datang ke situ dari kepulauan Nusantara lewat jalan laut ke Kwang Tung (= Kanton) di negeri Cina, dan dari situ lewat jalan darat (jalan sutera) ke Damaskus.

  • Th.  100 Sebelum Masehi: Orang Persia pertama datang di Nusantara, ialah di daerah pantai Aceh Utara.
  • Th. 22 Sebelum Masehi : Orang Cina pertama datang di Nusantara, yaitu di daerah Kalimantan Utara.
  • Th.  78  Masehi : Orang Hindu pertama datang  di  Nusantara, ialah di daerah pantai Aceh Utara.

 

10 TOPIK MENARIK LAINNYA

sajak sunda sedih, kesaktian eyang surya kencana, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera, Ki sapu angin

JANGAN LEWATKAN