Contoh Naskah Drama Tentang Perang Pangeran Diponegoro

 

AJAIBNYA.COM – Perang Diponegoro merupakah perang besar yang membuat Belanda mengalami kebangkrutan tidak saja keuangan, namun juga mental. Kelicikan, kesewenangan, angkara, ketamakan, pembodohan, kesombo-ngan, pelecehan hak dan martabat bangsa, hasutan, kekalahan diplomasi, oportunisme, kepentingan pribadi bertemu dengan frame moral, kebajikan, kebersahajaan, penderitaan, ketakberdayaan, kemiskinan, keterhinaan bangsa, ketakberdayaan penguasa, idealisme, keteguhan prinsip, perjuangan martabat dan pembebasan.

contoh-naskah-drama-tentang-perang-pangeran-diponegoro

Berikut ini Contoh Naskah Drama Tentang Perang Pangeran Diponegoro

Saat proses pembangunan jalan Anyer Panarukan

Smissaert:”Perintahkan pada anak buah kita agar pemasangan patok segera dilaksanakan
Patih Danu Rejo:”Baik segera saya laksnakan tetapi apakah sudah mendapat persetujuan dari Pangeran Diponegoro Karena pemasangan patok tersebut akan melewati pekarangan Pangeran DIponegoro”.
Smissaert:”Biarkan saja apa pedulimu padanya , ini demi kelancaran pembangunan”.

Setelah Pangeran Diponegoro tahu , beliau memerintahkan rakyat untuk mencabuti patok-patok tersebut. Kemudian Patih Danu Rejo datang.

Patih Danurejo:”Siapa yang menyuruh kalian untuk mencsbuti patok-patok ini?.Pasang kembali dengan benar!”
Patih Danurejo mengutus pasukan macanan untuk menjaga patok-patok tersebut. Dengan keberaniannya Pengikut Pangeran Diponegoro mencabuti patok-patok tersebut dan menggantikan dengan tombak sebagai isyarat mulailah pemberontakan.
Di tengah medan perang
Rakyat:”Tuan,Bagaimana cara kita berlindung untuk sementara ini?”
Pangeran Diponegoro:” Lawan dulu sampai habis , saya akan memikirkan di mana kita akan berlindung”.
Rakyat:”Tetapi keadaanya semakin sengit dari serdadu Belanda”.

BACA:  Contoh Karangan Narasi

Setelah Pangeran Diponegoro mempertimbangkan , beliau telah memutuskan agar Pasukannya berlindung kearah bukit Selarung.

Pangeran Diponegoro:”Mari kita buat benteng pertahanan di Gua Selorong ini.
Rakayat:”Siap tuan, akan kami lakukan demi perjuangan kita bersama”.

Kemudian Pangeran Diponegoro menyusun siasat perang merencanakan untu menyerang Keraton Yogyakarta dengan mengisolasi pasukan Belanda.
Sebagai Pemimpin Pangeran Diponegoro didampingi oleh Pangeran Mangkubumi Alibasyah Sentot, dan Kyai Maja sebagai pengawas spiritual dalam perang ini. Perang ini semakin meluas hampir diseluruh Jawa. Karena itu Belanda berusaha meningkatkan kekuatannya.

Jendral De kock:”Kuatkan pasukan kita untuk melawan Diponegoro. Kirim Letkol Clurens ke Tegal dan Pekalongan dan Lerkol Diell ke daerah Banyumas”.
Salah satu pasukan Belanda:”Tetapi kita harus benar-benar memperkuat pasukan.Bagaimana kalau kita meminta bantuan dari pasukan kita yang berada di Sumatra Barat?”
Jendral De Kock:”Lakukan saja kalau memang itu yang terbaik”.

Belanda menghancurkan pos-pos pertahanan Pasukan Diponegoro.Kemudian Pos Diponegoro dari Goa Selarong dipindahkan ke Dekso oleh pimpina Alibasyah Sentot. Alibasyah Sentot berhasil mengalahkan Belanda di daerah bagian barat. Dan pasukan Diponegoropun mendapatkan kemenangan .

BACA:  Kisah Pertempuran Ratu Pantai Selatan Dengan Jin Penguasa Laut Merah

Jendral De Kock:”Bagaimana kalian ini! Kenapa menghadapi Diponegoro saja tidak becus! Kalau begini caranya kita bisa habis dalam perang”.
Salah satu pasukan Belanda:”Tapi kami sudah menjalankan siasat yang telah disusun”.
De Kock:”Alasan! Akan kubuat strategi Benteng Stelsel”.

Pada tahun 1827 Perlawanan Diponegoro berhasil dikalahkan oleh Belanda.Para pemimpin yang membantu Diponegoro mulai banyak yang tertangkap walaupun perlawanan rakyat masih terjadi.

Alibasyah Sentot:”Serang habis pasukan Belanda , jangan sampai kita mau ditindas”.
Rakyat:”Siap tuan!. Kapten Ingen pun sudah kami tewaskan”.
Pasukan Belanda mencoba mendekati Alibasyah Sentot untuk berunding , tapi ia selalu menolak.
Pasukan Belanda:”Bagaimana ini? Apakah kta bisa membuat Sentot menerima ajakan kita?”.
Pimpinan Belanda:”Apakah kita bisa meminta bantuan Aria Prawirodiningrat?”
Pasukan Belanda:”Mungkin bisa , Kami akan meminta bantuan kepadanya”.

Setelah itu pihak Belanda berhasil meminta bantuan Aria Prawirodiningrat.

Aria Prawirodiningrat:”Mengapa tidak kau terima saja rundingan yang akan diadakan oleh Belanda?”
Alibasyah Sentot:”Untuk apa? Belanda itu musuh kita”.
Aria Diningrat:”Yang ku tahu pihak Belanda ingin mengadakan rundingan dengan memberikan banyak keuntungan”.
Alibasyah Sentotpun menerima ajakan untuk berunding.
Pihak Belanda:”Bagaimana tuan Alibasyah? Apa yang ingin anda pertahankan dan apa yang bisa kami dapatkan?”.
Alibasyah Sentot:”Biarkanlah aku dan pasukan Pangeran Diponegoro berjuang dijalan Allah dan jangan cegah aku untuk melepas sorban ini”.
Pihak Belanda:”Baiklah,Akan kami wujudkan .Tetapi setelah perjanjian ini tanggal 24 Oktober 1829 kalian semua harus menyerahkan diri ke Ibu Kota Negeri Yogyakarta”.

BACA:  Kumpulan Puisi Tentang Pahlawan

Kemudian ditandatanganilah perjanjian Imogiri antara Alibasyah Sentot dengan pihak Belanda.
Penyerahan diri atau tertangkapnya para pemimpin pengikut Diponegoro merupakan pukulan berat bagi perjuangan Pangeran Diponegoro.

Pimpinan Belanda:”Keparat!!!! Kemana Diponegoro pergi?! Cari sampai dapat”.
Pasukan Belanda:”Tidak tahu tuan.Diponegoro selalu bergerak daru pos satu ke pos yang lain”.
PimpinanBelanda:”Kita buat saja sayembara”.
Pasukan Belanda:”Apakah isi sayembara itu? Akan segera kami sebar luaskan”.
Pimpinan Belanda:”Buat saja pengumuman siapapun yang dapat menerahkan Diponegoro dalam keadaan Hidup atau mati kana mendapat hadiah 20.000 ringgit”.

Segera pihak Belanda menyebarluaskan sayembara tersebut , tetapi tidak ada satupun yang tertarik. Pihak Belanda berhasil menemukan Diponegoro di daerah Gombong, tipuan dari Belanda berhasil menyerahkan Diponegoro dalam keadaan hidup. Kemudian ia dikirim ke Semarang dan menuju pelabuhan untuk diasingkan ke Sulawesi Selatan. Hingga Pangeran Diponegoro meninggal di Benteng Belanda yang berada di Makasar yaitu Benteng Fort Rotterdam.

 

10 TOPIK MENARIK LAINNYA

definisi air terjung menurut para ahli, sajak sunda sedih, kesaktian eyang surya kencana, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera

JANGAN LEWATKAN