AJAIBNYA.COM ~ Mungkin tak ada yang lebih kontroversial dari lukisan karya Leonardo Da Vinci, Mona Lisa. Selama berabad-abad, para investigator seni berusaha mengungkap simbol-simbol dalam lukisan ini, termasuk siapa sebenarnya Mona Lisa dan arti dibalik senyumnya yang misterius.
Hingga melahirkan banyak teori atas karya fenomenal Da Vinci itu. Misal beberapa waktu lalu, sejumlah angka dan huruf ditemukan di mata Mona Lisa dan jembatan di latarnya. Kini, sejarawan seni Italia mengklaim telah menguak kode Da Vinci dalam versi nyata: identitas Mona Lisa.
Identitas Asli Mona Lisa
Adalah sejarawan, Carla Glori yang menemukan, bahwa jembatan yang ada di latar belakang lukisan Mona Lisa menjadi petunjuk penting.
Kata dia, punuk jembatan pada latar belakang lukisan di mana angka 72 samar-samar terlihat di sana adalah jembatan nyata yang terbentang di Sungai Trebbia di Bobbio, dekat Piacenza, Italia.
Glori yang menulis buku berjudul Enigma Leonardo: Deciphering And Discovering, mengaku yakin, wanita dalam karya agung itu adalah Bianca Giovanna Sforza.
Bianca Giovanna Sforza adalah putri Ludovico il Moro, bangsawan yang berkuasa di Bobbio, 500 tahun yang lalu. Dua huruf yang ditemukan baru-baru ini di mata Mona Lisa – huruf ‘S’ dan ‘G’ diduga merupakan inisial nama Bianca.
“Berdasarkan penelitian, saya telah mengidentifikasi subjek adalah Bianca Giovanna Sforza dan jembatan di latar belakang adalah salah satu yang membentang di Sungai Trebbia di Bobbio,” kata dia, seperti diberitakan Daily Mail.
Ditambahkan Glori, 500 tahun lalu, Bobbio adalah pusat kebudayaan penting yang mahsyur dengan perpustakaannya dan sebuah puri yang berdiri di persimpangan utamanya.
“Diduga Da Vinci mengunjungi Bobbio karena perpustakaannya yang terkenal, dan ia melukisnya berdasarkan memori, beberapa tahun kemudian, mungkin saat ia tinggal di Prancis,” kata dia.
“Meski setelah berabad-abad, kota itu sudah berubah banyak, namun sisa-sisa masa lalu seperti yang tergambar dalam lukisan Da Vinci masih bisa dilihat hingga saat ini, yakni jalanan yang meliuk seperti ular”, ujar Glori.
Ditambahkan dia, jembatan yang melintasi Sungai Trebbia, seperti dalam lukisan itu telah tersapu pada tahun 1472, mungkin berhubungan dengan angka ’72’ yang terlihat samar-samar dalam lukisan Mona Lisa.
Lembah di mana Bobbio terletak digambarkan oleh Ernest Hemingway sebagai yang paling indah di dunia dan jembatan kota juga dikenal sebagai Devil’s Bridge atau Jembatan Iblis.
Alkisah, jembatan itu diduga dibangun semalam oleh iblis atas perjanjian dengan Santo Columbanus, yang menjanjikan nyawa pertama yang melintasi jembatan diberikan pada iblis.
Teori Glori mendapat bantahan dari Martin Kemp, mantan pengajar di Oxford University sekaligus ahli Da Vinci.
“Ini hampir pasti adalah potret bangsawan Italia, Lisa del Giocondo. Mungkin ide awalnya tak romantis dan misterius,” tambah dia.
Ditambahkan pula, tak ada kemiripan jembatan Bobbio, seperti yang diklaim Glori. Sementara itu, pensiunan profesor Oxford University Martin Kemp yang ahli Da Vinci, tak yakin akan teori Glori.
“Banyak usaha mengidentifikasi pemandangan di lukisan itu dan saya tak menemukan kemiripannya dengan jembatan Bobbio.”.
Mona Lisa Adalah Sosok Seorang Pria
Roma, Italia – Peneliti Italia menemukan fakta baru yang mengejutkan dari mahakarya lukisan The Mona Lisa, karya maestro Leonardo da Vinci. Silvano Vinceti, kepala peneliti lukisan mengatakan, model Mona Lisa yang berada dalam lukisan itu adalah seorang pria, anak laki-laki.
Seperti diberitakan Telegraph.co.uk, Vinceti yang juga sejarawan Italia itu mematahkan kesimpulan yang ada selama ini yang menyebut bahwa Mona Lisa adalah Lisa Gherardini, istri seorang saudagar sutra dari Florentine.
Vinceti sangat yakin lukisan itu diilhami oleh Gian Giacomo Caprotti. Seorang pria muda yang telah lama bekerja dan menjadi kepercayaan ‘Sang Master Renaissance’ itu.
Hubungan antara Leonardo dan Caprotti diyakini sangat erat. Bahkan sang maestro disebut-sebut menganggap si model dalam lukisan itu sebagai anaknya dan menjadi salah satu sahabat yang paling terpercaya.
Bagaimana Vincenti sampai pada kesimpulan itu? Menurut Vinceti, selain Mona Lisa, beberapa lukisan Leonardo termasuk dua lukisan St Yohanes Pembaptis dan gambar yang kurang dikenal yang disebut “Angel Incarnate” itu juga didasarkan pada Caprotti. Caprotti mendapat panggilan ‘sayang’ yakni Salai.
Apa yang membuat penelitian tim Vinceti menyebut Mona Lisa adalah seorang pria? Menurut dia, semua tampilan pada Mona Lisa menggambarkan ciri seorang pemuda. Ramping, bukan banci dengan rambut keriting.
Caprotti mendapat panggilan ‘sayang’ dari Leonardo, yakni Salai. Menurut Ketua Komite Nasional Pelestarian Warisan Kebudayaan Italia itu, ciri yang mirip antara lain bentuk mulut dan hidungnya.
“Salai (Caprotti) adalah model favorit bagi Leonardo. Leonardo juga memasukkan karakteristik Salai dalam The Mona Lisa,” kata Vinceti.
Caprotti diduga memasuki rumah tangga Leonardo sekitar tahun 1490, ketika masih berumur sekitar 10 tahun. Caprotti bekerja sebagai asisten Leonardo selama sekitar 20 tahun. Caprotti juga disinyalir menjadi model beberapa subyek lukisan erotis yang dihasilkan sang jenius.
“Salai sangat tampan dan mungkin dia adalah kekasih Leonardo,” kata Vinceti yang juga Kepala Komite Nasional Warisan dan Pelestarian Budaya Italia ini. Vinceti yakin, Leonardo adalah seorang penyuka sesama jenis, gay.
Salai juga diduga mencuri banyak benda dari Leonardo. Dia juga kerap menimbulkan beberapa masalah. Tetapi, sebagai seorang artis, Leonardo selalu memaafkan.
Sejarawan seni lainnya menilai skeptis atas kesimpulan Vinceti itu. Pietro Marani, seorang penulis beberapa buku tentang artis yang juga ‘pakar’ Leonardo menyebut penelitian Vinceti itu “tidak berdasar.”
Jauh sebelum itu, beberapa ilmuwan dan sejarawan yakin lukisan maha karya Leonardo da Vinci adalah sebuah potret diri dengan senyum misterius.
10 TOPIK MENARIK LAINNYA
sajak sunda sedih, kesaktian eyang surya kencana, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera, Ki sapu angin