Sejarah Asal Mula Kerajaan Mataram Islam

 

AJAIBNYA.COM – Sejarah asal mula Kerajaan Mataram Islam kini banyak dicari orang. Sebagai salah satu kerajaan Islam di Indonesia, jelas Kerajaan Mataram Islam menyisakan sejumlah bukti dan tanda-tanda keberadaan mereka di masa lalu.

Sebagaimana kita ketahui, nama Kerajaan Mataram sebenarnya ada dua. Sebelum munculnya Kerajaan Mataram Islam, yang lebih dulu ada adalah Kerajaan Mataram Hindu yang menguasai hampir seluruh pulau Jawa. Pusat Kerajaan Mataram Hindu berada di wilayah Yogyakarta saat ini.

Masjid Kota Gede, Masjid Tertua di Indonesia
Masjid Kota Gede, Masjid Tertua di Indonesia Peninggalan Kerajaan Mataram Islam

Kerajaan Mataram Hindu terkenal dengan tingkat kemakmuran yang tinggi dan peradaban yang sudah sangat berkembang. Mereka terbukti mampu membuat sejumlah bangunan-bangunan bersejarah yang fenomenal dan bertahan hingga saat ini. Sebut saja Candi Prambanan dan Candi Borobudur di Jawa Tengah.

Namun pada sekitar abad ke-10, tanpa diketahui penyebab yang pasti, Kerajaan Mataram Hindu memindahkan pusat pemerintahannya ke wilayah Jawa Timur. Rakyatnya berbondong-bondong meninggalkan Mataram dan lambat laun wilayah ini kembali menjadi hutan lebat.

BACA:  Kontroversi Ilmiah di Cagar Budaya Situs Gunung Padang

Sekitar enam abad kemudian Pulau Jawa berada di bawah kekuasaan Kesultanan Pajang yang berpusat di Jawa Tengah. Sultan Hadiwijaya yang berkuasa saat itu menghadiahkan kawasan hutan luas yang disebut Alas Mentaok kepada Ki Gede Pemanahan atas keberhasilannya menaklukkan musuh kerajaan.

Kedhaton Kotagede di Yogyakarta
Kedhaton Kotagede di Yogyakarta

Ki Gede Pemanahan beserta keluarga dan pengikutnya lalu pindah ke Alas Mentaok, sebuah hutan yang sebenarnya merupakan bekas Kerajaan Mataram Hindu dulu. Ki Gede Pemanahan membuat sebuah desa kecil dan mengolah hutan tersebut bersama pengikut-pengikutnya.

Perlahan, desa yang didirikan Ki Gede Pemanahan di hutan itu mulai makmur. Ketika Ki Gede Pemanahan wafat, beliau digantikan oleh putranya Danang Sataujaya yang bergelar Senapati Ingalaga. Ia adalah seorang yang bijaksana seperti mendiang ayahnya.

BACA:  Peradaban Sunda Purba di Sekitar Gunung Sunda

Di bawah kepemimpinan Senapati Ingalaga yang bijaksana, desa tersebut tumbuh menjadi kota yang semakin ramai dan makmur, hingga disebut Kotagede (kota besar). Menyadari potensi Kotagede menjadi sebuah kerajaan baru, Danang Sataujaya pun mulai membangun armada militer secara sembunyi-sembunyi.

Selain itu, Senapati juga membangun benteng dalam (cepuri) yang mengelilingi keraton dan benteng luar (baluwarti) yang mengelilingi wilayah kota seluas ± 200 hektar. Sisi luar kedua benteng ini juga dilengkapi dengan parit pertahanan yang lebar seperti sungai. Ia menamakan kerajaannya Kerajaan Mataram Islam.

Peta Kekuasaan Kerajaan Mataram Islam
Peta Kekuasaan Kerajaan Mataram Islam

Ketika terjadi konfilik perebutan kekuasaan di Kerajaan Pajang paska wafatnya Sultan Hadiwijaya, Putra mahkota Kerajaan Pajang, Pangeran Benawa yang disingkirkan oleh Arya Pangiri, meminta bantuan Senapati Ingalaga untuk menumpas pemberontakan tersebut.

Arya Pangiri berhasil ditaklukkan namun nyawanya diampuni oleh Senapati. Pangeran Benawa lalu menawarkan takhta Kerajaan Pajang kepada Senapati namun ia menolaknya dengan halus. Setahun kemudian Pangeran Benawa wafat, tetapi ia sempat berpesan agar Pajang dipimpin oleh Senapati.

BACA:  Kaitan Punt Dan Phoenisia

Danang Sataujaya akhirnya mengambil alih Kerajaan Pajang dan merubah namanya menjadi Kerajaan Mataram Islam. Ia menjadi raja pertama Mataram Islam dengan gelar Panembahan Senapati Ingalaga (1584-1601). Beliau tidak mau memakai gelar Sultan untuk menghormati Sultan Hadiwijaya dan Pangeran Benawa. Istana pemerintahannya terpusat di Kotagede. Selama masa kepemimpinannya, semua daerah di Jawa bagian tengah dan timur (kecuali Blambangan) berhasil ia taklukkan.

Kerajaan Mataram Islam mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo (1613-1646). Daerah kekuasaannya mencakup Pulau Jawa (kecuali Banten dan Batavia), Pulau Madura, dan daerah Sukadana di Kalimantan Barat.

Saat memulai kekuasannya pada tahun 1613, Sultan Agung memindahkan pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Islam ke Karta (dekat Plered). Dengan demikian, maka berakhirlah era Kotagede sebagai pusat kerajaan Mataram Islam sejak saat itu.

 

10 TOPIK MENARIK LAINNYA

sajak sunda sedih, kesaktian eyang surya kencana, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera, Ki sapu angin

JANGAN LEWATKAN