Siapa yang tidak mengenal Danau Toba di Sumatera Utara. Sejak SD kita sudah mulai dikenalkan dengan danau terbesar dan terluas di Asia Tenggara ini. Tetapi tidak banyak yang tahu persis bagaimana sejarah terbentuknya danau ini.
Danau Toba terbentuk akibat dari letusan Gunung Toba
Danau Toba berasal dari letusan Gunung Toba. Gunung ini tergolong Supervolcano, hal ini dikarenakan Gunung Toba memiliki kantong magma yang besar yang jika meletus kalderanya besar sekali. Volcano kalderanya ratusan meter, sedangkan Supervolcano itu puluhan kilometer.
Letusan yang dikenal sebagai Youngest Toba Tuff (YTT) itu adalah terdahsyat dan membentuk danau (kaldera) seperti sekarang. Melepaskan sedikitnya 2.800 kilometer kubik magma ke udara, letusan YTT menjadi yang terbesar di Bumi dalam dua juta tahun terakhir.
Gunung Toba berada di bawah dasar Danau Toba Sumatera Utara, yang sewaktu – waktu di perkirakan dapat meletus kembali. Gunung Toba sampai saat ini masih memiliki anak, bahkan Gunung Sinabung yang beberapa waktu lalu meletus dan Gunung Sibayak, merupakan anak dari Gunung Toba.
Jika dibandingkan dengan letusan maha dahsyat Gunung Toba ini, maka letusan Gunung Tambora tidaklah ada apa-apanya. Apalagi jika dibandingkan dengan letusan Gunung Kratakau yang kalah jauh dengan letusan Gunung Tambora.
Perlu anda ketahui, Letusan Gunung Tambora adalah letusan gunung terdahsyat yang pernah diketahui oleh peradaban manusia dan letusan Gunung Krakatau adalah letusan gunung terdahsyat yang pernah tercatat di era zaman modern. Sedangkan letusan Gunung Toba sama sekali tak tercatat di dalam buku, namun terlihat bukti-bukti ilmiahnya dimasa kini.
Perbandingan letusan Gunung Toba dengan gunung-gunung lainnya di dunia
Sejarah Letusan Maha Dahsyat Gunung Toba
Tahukah anda, bahwa Danau Toba adalah sebuah kaldera atau kawah yang sangat luas dari sebuah gunung api? Jadi danau yang panjangnya sekitar 100 km dan lebarnya 35 km sebenarnya adalah puncak sebuah Gunung berapi purba. Para peneliti menyebutnya Gunung Purba Toba. Di sebut gunung purba karena gunung itu sudah ada sejak puluhan ribu tahun yang lalu.
Dampak letusan Toba tak sebatas luncuran awan panas dan timbunan abu yang mematikan. Letusan itu menimbulkan perubahan (kekacauan) iklim.
Gunung Toba adalah gunung api raksasa (super volcano) yaitu gunung aktif dalam kategori sangat besar, diperkirakan meletus terakhir sekitar 74.000 tahun lalu. Dampak letusan Toba tidak sebatas pada luncuran awan panas dan timbunan abu yang mematikan. Bencana terbesar dan berskala global dari letusan Toba adalah perubahan iklim.
Sebelumnya Gunung Toba pernah meletus tiga kali :
- Letusan pertama terjadi sekitar 800 ribu tahun lalu. Letusan ini menghasilkan kaldera di selatan Danau Toba, meliputi daerah Prapat dan Porsea.
- Letusan kedua yang memiliki kekuatan lebih kecil, terjadi 500 ribu tahun lalu. Letusan ini membentuk kaldera di utara Danau Toba. Tepatnya di daerah antara Silalahi dengan Haranggaol. Dari dua letusan ini, letusan ketigalah yang paling dashyat.
- Letusan ketiga 74.000 tahun lalu menghasilkan kaldera, dan menjadi Danau Toba sekarang dengan Pulau Samosir di tengahnya.
Letusannya Hampir Memusnahkan Umat Manusia
Sekitar 74.000 tahun yang lalu, Gunung Toba meletus dengan dahsyatnya.Diyakini hingga saat ini belum pernah ada yang menyamai kedahsyatan letusan gunung tersebut. Seorang ilmuan pernah maneliti bahwa di daerah India terdapat Padang Sabana yang sangat luas. Dulunya padang itu sebuah hutan yang sangat subur. Hutan itu terkubur oleh debu vulkanik dari letusan sebuah gunung.
Gambaran letusan maha dahsyat Gunung Toba yang hanya menyisakan 5000 manusia
Setelah penelitian di lanjutkan, ternyata abu vulkanik itu berasal dari Gunung Toba sesaat setelah gunung api purba itu meletus. Hutan belantara yang semula subur, akhirnya terbakar dan menjadi tanah yang tandus.Padang tandus itu baru akan menjadi sebuah hutan lagi setelah memakan waktu sekitar 1.000 tahun.
Jika daerah yang sangat jauh merasakan dampaknya seperti itu , bagaimana kondisi di sekitar alam yang sekarang menjadi wilayah Sumatera Utara?.
Letusan Gunung Toba merupakan letusan gunung berapi yang paling dahsyat yang pernah diketahui di planet Bumi ini dan hampir memusnahkan generasi umat manusia di planet Bumi. 74.000 tahun yang lalu, letusan dari Supervolcano di Indonesia ini hampir memusnahkan seluruh umat manusia, hanya sedikit yang selamat.
Kedahsyatan letusan gunung Toba memang sangat terkenal dan merupakan 3 besar letusan volcano terdahsyat di planet bumi dan dikabarkan juga matahari sampai tertutup selama 6 tahun.
Tersisa Hanya 5000 Manusia yang Selamat
Akibat letusan Gunung Toba bukan hanya di rasakan di India, bahkan yang cukup menejutkan, ternyata penyebaran debu itu mencapai Greenland Kutub Utara. Bukti- bukti yang di temukan para peneliti menyatakan bahwa kekuatan letusan dan gelombang laut yang di timbulkan sempat memusnahkan kehidupan di Atlantis.
Sementara itu, peneliti lain juga memberi gambaran kedahsyatan letusan Gunung Toba dengan menyatakan debunya sempat menutupi sinar matahari selama 6 tahun .
Bayangkan bagaimana rasanya jika selama 6 tahun tidak dapat merasakan hangatnya sinar matahari, padahal saat itu tentu saja belum ada listrik. Jadi dunia saat itu benar- benar gelap gulita. Akibatnya, sebagian dari makhluk hidup mati karena tidak ada sinar matahari.
Letusan ini tidak bisa dibandingkan dengan apapun yang telah dialami di bumi sejak masa dimana manusia bisa berjalan tegak, bila dibandingkan dengan SuperVolcano Toba, bahkan krakatau yang menyebabkan sepuluh ribu korban jiwa pada 1883 hanyalah sebuah sendawa kecil. Padahal krakatau memiliki daya ledak setara dengan 150 megaton TNT.
Sebagai perbandingan: ledakan Bom Nuklir hiroshima hanya memiliki daya ledak 0,015 megaton, dan secara lisan maka daya musnahnya 10.000 kali lebih lemah dibanding krakatau. Letusan Gunung toba hampir memusnahkan umat manusia 74.000 tahun yang lalu.
Pada masa itu suhu turun hingga 16 derajat Celcius. Begitu dinginnya udara, sehingga di beberapa daerah Indonesia juga tertutup salju. Dunia saat itu mengalami zaman es, karena dinginnya suhu. Kedahsyatan letusan Gunung Toba tidak bisa di bandingkan dengan apa pun dalam sejarah kehidupan manusia di bumi. Konon, akibat letusan itu, jumlah manusia yang selamat hanya sekitar 5.000- 10.000 orang saja.
Gambaran letusan Gunung Toba
Bersamaan dengan gelombang besar tsunami, ada 2.800 kilometer kubik abu yang dikeluarkan, yang menyebar ke seluruh atmosfir bumi kita. Yang mungkin telah mengurangi jumlah populasi manusia menjadi hanya sekitar 5000 sampai 10000 manusia saja. Sebenarnya manusia jaman sekarang berasal dari beberapa ribu manusia yang selamat dari letusan super volcano Toba 74.000 tahun yang lal.
Oleh karena itu Gunung berapi di Indonesia bertanggung jawab atas hampir musnahnya umat manusia. Dan Dari 60 hingga 70 gunung berapi yang dapat ditemuai di area tersebut (Indonesia) sekarang. Beberapa diantaranya menjadi aktif kembali dalam beberapa bulan maupun beberapa minggu setelah gempa di dasar laut pada bulan desember 2004.
Selain Gunung Toba, di Indonesia juga terdapat letusan gunung api yang terdahsyat di dunia. Hasil penelitian yang di umumkan bulan Mei 2010, ternyata letusan Gunung Tambora di Indonesia pada 1815 tercatat sebagai letusan terdahsyat ke-2 setelah Gunung Toba. Ada pun urutan ke-3 yaitu letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883.
Letusan Gunung Toba ini, yang menyebabkan timbulnya Danau Toba, yang merupakan danau terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara dan memiliki pemandangan yang begitu indah. Di tengah danau ini ada satu pulau yang di sebut dengan Pulau Samosir, yang merupakan asal mulanya suku Batak berada.
Ternyata tiga besar letusan gunung api di dunia ada di Indonesia. Memang Indonesia termasuk negera yang paling banyak memiliki gunung api. Di balik memiliki daya pemusnah, gunung api tetap memiliki sumber daya alam yang sangat bermanfaat.
Semoga di balik keelokan pemandangan Danau Toba, letusan seperti pada masa purba yang lalu tidak terulang.
10 TOPIK MENARIK LAINNYA
sajak sunda sedih, kesaktian eyang surya kencana, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera, Ki sapu angin