Kumpulan Puisi Gunung Meletus

 
 

Gunung MeletusAJAIBNYA.COM – Kumpulan puisi gunung meletus menjadi salah satu tugas untuk para siswa belakangan ini. Banyak yang mengetikkan kata kunci “puisi gunung meletus” lalu mencarinya di internet.

Hal ini dilatarbelakangi oleh terjadinya sejumlah bencana alam gunung meletus di negara kita, mulai dari tragedi letusan gunung Sinabung di Sumatera Utara hingga yang baru saja terjadi dengan gunung Kelud di Jawa Timur.

Membuat puisi tentang gunung meletus memang cukup sulit, apalagi bagi mereka yang memang jarang membuat puisi. Bahkan mereka pun yang sering membuat puisi, ketika diminta membuatkan puisi tentang gunung meletus, banyak yang akhirnya menyerah juga.

Gunung meletus adalah bencana alam diluar kehendak manusia. Karenanya, letusan gunung berapi merupakan momentum untuk melakukan evaluasi diri atas perbuatan selama ini. Termasuk juga mengevaluasi bagaimana kita memperlakukan alam dan gunung selama ini.

BACA:  Tahun 1000 Sebelum Masehi

Puisi gunung meletus menjadi pilihan yang arif dan bijaksana untuk mengungkapkan perasaan sedih dan empati kita atas penderitaan korban yang terkena dampak letusannya. Sebagai manusia biasa, kita hanya bisa membantu para korban dengan materi, doa dan harapan-harapan terbaik. Puisi adalah salah satunya.

KUMPULAN PUISI GUNUNG MELETUS

Di bawah ini kami akan sajikan contoh puisi gunung meletus sebagai referensi untuk Anda. Jika menginspirasi perasaan dan hati Anda, puisi ini berarti sukses menyampaikan pesannya. Anda juga bisa membuat puisi gunung meletus dengan menggunakan contoh di bawah ini.

Gunung Meletus

Gunung mengglegar ngglegar
Api mulai menjalar
Langit semerah darah
Udara yang panas
Hati terasa Cemas
                                Daun daun berguguran
                                Yang tersisa hanya sedikit
                                Anak yang mencari orang tuanya
                                Hancur lebur sudah desaku
Pedih hatiku
Inikah yang di sebut kemarahan alam
Tanah yang retak ini
Awan yang panas ini
Lava yang mengalir deras
Orang orang berlarian
Ketika aku kembali
Alam yang dulu ku kenal telah berubah
                                Hilang sudah secercah harapan itu
                                Akan menemukan rumahku
                                Yang nyaman
                                Yang indah
                                Untunglah aku masih hidup di dunia yang fana ini

Selain itu, ada juga puisi gunung meletus lainnya yang bisa Anda pelajari di sini:

Gunung Sinabung Meletus

Gunung Sinabung telah meletus semua orang telah mengungsi, kami dan keluarga kami juga ikut mengungsi di jambur taras rumah berastagi.

Gunung sinabung meletus lalu abu vulkanik sampi di desa kami. Semua kami telah mengungsi, banyak orang sakit, lalu dia mau berobat ke rumah sakit. Bermacam-macam penyakit di pengungsian, misalnya panas, sesak nafas, batuk-batuk, pilek dll.

Sekolah kami juga kena abu vulkanik dari letusan gunung sinabung tersebut, mereka sangat terkejut melihat letusan gunung sinabung. Semua orang sangat sedih meninggalkan kampungnya. Mereka mau pulang ke kampungnya tapi abu vulkanik masih sangat tebal di kampungnya.

Kami sekolah di SD inpres dekat jambur taras untukselama mengungsi. Kami sangat rindu dengan sekolah kami dan guru-gurunya. Teman-teman kami pun rindu kepada kami karena kami semua berada di pengungsian yang berbeda-beda. Mereka juga mau pulang ke kampungnya.

Kami bercerita tentang gunung sinabung meletus ini ditenda pengungsian, kami berharap kepada pemerintah untuk memberikan bantuan kepada kami. Kami juga senang dengan relawan yang mau membatu kami untuk belajar dan bermain dan juga ikut berlomba.

Semua orang berdoa kepada Tuhan yang maha kuasa agar gunung sinabung tidak meletus lagi dan segera aman. Lalu kamipun pulang kedesa kami masing-masing. Amin

 

10 TOPIK MENARIK LAINNYA

sajak sunda sedih, kesaktian eyang surya kencana, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera, Ki sapu angin

JANGAN LEWATKAN