Bangsa Nusantara Sebagai Keturunan Nabi Nuh

 

AJAIBNYA.COM ~ Pada kesempatan ini, kembali saya mengajak para pembaca sekalian untuk mengulik sejarah Nusantara. Dan untuk kali ini saya pun mengajak Anda sekalian untuk menelusuri asal usul bangsa kita.

Bangsa Nusantara Sebagai Keturunan Nabi NuhKarena yakinlah bahwa Anda akan semakin bangga menjadi orang Indonesia, sehingga tidak perlulah terlalu mengagungkan bangsa-bangsa lain. Karena sejatinya kita ini adalah bangsa yang paling unggul di dunia.

Untuk lebih jelasnya, mari ikuti penelurusan berikut:

Jika mencermati Evolutionary tree of Human Y-chromosome DNA (Y-DNA) haplogroups, diperkirakan keluarga Nabi Nuh AS berasal dari Haplogroup IJK, yang merupakan pangkal percabangan keturunan Sem bin Nuh (Haplogroup IJ) dan Yafet bin Nuh (Haplogroup K). Dengan demikian keturunan Nabi Adam AS yang selamat dari banjir Nuh, berasal dari 8 komunitas, yakni Haplogroup A, B, C, D, E, G, H dan IJK.

Setelah terjadinya bencana Nuh, pada sekitar 13.000 tahun yang silam (Sumber : Patung Sphinx, Bukti Arkeologis Bencana Nuh 13.000 tahun yang silam), setidaknya muncul 3 kelompok pengikut Nabi Nuh AS, yaitu:

  • Kelompok Timur, dipimpin Yafet bin Nuh, diperkirakan mendiami Sundaland (Paparan Sunda). Mereka kebanyakan berasal dari Haplogroup IJK, dan dari kelompok ini muncul ras baru, yang di-identifikasikan sebagai Haplogroup K, kemudian berkembang menjadi Haplogroup L, M, NO, P, S dan T.
  • Kelompok Tengah, dipimpin Sem bin Nuh, diperkirakan mendiami Asia Tengah. Mereka berasal dari Haplogroup IJK, G dan H, dari kelompok ini muncul ras baru, yang di-identifikasikan sebagai Haplogroup IJ, kemudian berkembang menjadi Haplogroup I dan Haplogroup J.
  • Kelompok Barat, dipimpin Ham bin Nuh, diperkirakan mendiami daratan Afrika. Mereka berasal dari Haplogroup IJK, A, B, C, D, dan E.

Yafet dan Leluhur Nusantara

Untuk dipahami, selepas banjir Nabi Nuh AS, di Nusantara atau lebih tepatnya di Sundaland, muncul satu komunitas Bani Adam (Kelompok Timur), yang di-identifikasikan sebagai Haplogroup K atau dalam istilah Plato dikenal dengan “Peradaban Atlantis”.

Komunitas ini, pernah mencapai peradaban yang tinggi selama ratusan tahun, akan tetapi kemudian hancur diterjang banjir, gempa bumi dan gunung meletus pada sekitar tahun 9.600 SM. Komunitas ini akhirnya berpencar ke segala penjuru bumi.

BACA:  Keistimewaan Negeri Samudra dan Palembang Darussalam di Mata Rasulullah SAW

Mereka kemudian menjadi leluhur bangsa-bangsa di Asia Timur, seperti ras Mongoloid dan Altai (Sumber : Menyoal Asal-usul Identitas Bangsa Melayu). Bahkan turut menyumbangkan teknologi peradaban di dunia secara luas.

Setelah situasi di Nusantara dirasakan cukup tenang, sekelompok kecil dari bangsa Sundaland mulai “pulang kampung”. Dan pada puncaknya, mereka datang dalam jumlah besar, pada sekitar tahun 2.500 SM – 1.500 SM. Mereka ini kemudian dikenal sebagai bangsa Proto Melayu (Sumber: Sejarah Melayu, Teori Sundaland dan Naskah Wangsakerta).

Pada sekitar tahun 300 SM, datang dalam jumlah yang besar kelompok bangsa dari Asia Selatan (India) dan Asia Tengah, yang dikenali sebagai Deutero Melayu dan membawa pengaruh budaya Hindustan di Nusantara.

BACA:  Senjata Trisula Weda dalam Ramalan Jayabaya

Bangsa-Bangsa di Nusantara, sebagian besar merupakan hasil pembauran dari 2 komunitas ini, yaitu Proto Melayu dan Deutero Melayu. Mereka merupakan zuriat (keturunan) dari Yafet bin Nuh (Haplogroup IJK), yang berkembang menjadi Haplogroup K, kemudian memunculkan ras baru Haplogroup NO.

Dari Haplogroup NO inilah, kemudian muncul bangsa Nusantara (bangsa Austronesia), yang di dalam Human Y-chromosome DNA (Y-DNA) haplogroups, dikenali sebagai Haplogroup O1a-M119 (Sumber: Haplogroup O (Y-DNA)).

Proto Melayu dan Sundaland

Sebagaimana kita pahami bersama, setelah terjadi Peristiwa Bencana Nabi Nuh AS, semua peradaban di bumi hancur dan yang tinggal hanya keluarga Nabi Nuh AS beserta pengikutnya. Sekelompok pengikut Nabi Nuh AS yang selamat, kemudian membangun peradaban di kawasan Sundaland. Di kemudian hari, di sekitar Sundaland akhirnya menjadi sebuah Pusat Peradaban dunia, yang dikenal sebagai Peradaban Atlantis.

Pada sekitar tahun 9.600 SM, menurut catatan Plato, Peradaban Atlantis ini hancur dilanda banjir. Penduduk Atlantis berpencar ke seluruh penjuru bumi. Mereka kemudian menjadi leluhur bangsa-bangsa di Asia Timur, seperti ras Mongoloid dan Altai (Sumber: Menyoal Asal-usul Identitas Bangsa Melayu dan Patung Sphinx, Bukti Arkeologis Bencana Nuh 13.000 tahun yang silam).

Setelah situasi di Nusantara dirasakan cukup tenang, ada sekelompok kecil dari bangsa Atlantis yang mulai “pulang kampung”. Dan pada puncaknya, mereka datang dalam jumlah besar, pada sekitar tahun 2.500 SM – 1.500 SM. Mereka ini kemudian dikenal sebagai bangsa Proto Melayu.

BACA:  Misteri Tentang Keris Empu Gandring

Bersambung

 

10 TOPIK MENARIK LAINNYA

sajak sunda sedih, kesaktian eyang surya kencana, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera, Ki sapu angin

JANGAN LEWATKAN