Sejarah Manusia Purba di Pulau Jawa

 

AJAIBNYA.COM – Sejarah manusia purba di tanah Jawa secara tidak langsung ikut menegakkan silsilah dan asal mula kehidupan manusia di tanah Jawa Dwipa tersebut.

Dalam ilmu arkeologi, nama Java Man bukanlah sesuatu yang asing terdengar. Istilah Java Man mengarah kepada nenek moyang orang Jawa pada masa purba. Penamaan ini erat kaitannya dengan ditemukannya situs manusia purba di pulau Jawa.

Situs manusia purba di pulau Jawa terletak di Sangiran yang terbelah sisi utara dan selatan karena dilewati aliran Kali Cemoro yang mengalir dari Gunung Merapi menuju ke Bengawan Solo. Bagian utara termasuk wilayah Desa Krikilan, Sragen, sedangkan yang belahan selatan masuk Desa Krendowahono, Karanganyar.

Pithecanthropus ErectusPithecanthropus Erectus dan kapak batu genggamnya

Sejak tahun 1893, berbagai penelitian dalam rangka mencari fosil nenek moyang manusia di Sangiran sudah dimulai oleh tim peneliti yang dipimpin oleh Eugene Dubois. Mereka menemukan fosil manusia purba di daerah Trinil, Ngawi, Jawa Timur, yang dinamakannya sebagai Pithecanthropus Erectus, yang berarti manusia kera yang berjalan tegak.

BERBAGAI PENELITIAN

Penelitian di Sangiran dilanjutkan lagi secara intensif sejak 1930 oleh J.P. van Es dan pada tahun 1934 oleh GHR Von Koenigswald. Dari kedua penelitian ini ditemukan sekurang-kurangnya 1000 alat-alat dari batu buatan manusia yang pernah tinggal di daerah tersebut.

BACA:  Hikmah Kisah Nabi Yusuf 'Alaihi Ssalam

Alat-alat yang terbuat dari bebatuan kaldeson yang dipecahkan itu digunakan untuk memotong, menyerut dan untuk meruncingkan ujung tombak. Von Koenigswald menyebutnya sebagai alat serpih dari SangiranThe Sangiran Flake Industry.

Pada tahun 1936, Meganthropus Paleojavanicus, manusia purba dengan fosil rahang atas yang ukurannya besar diketemukan di daerah yang sama. Selanjutnya pada tahun 1937 diketemukan kembali fosil manusia purba yang dinamakan Pithecanthropus Erectus.

Sangiran Dome

Menurut penelitian geologis, Situs Sangiran diperkirakan telah muncul 3 juta tahun lalu dan merupakan perbukitan dengan struktur kubah ditengahnya, disebut Sangiran Dome.

DULUNYA JAWA ADALAH LEMBAH

Sekitar 1.8 hingga 1 juta tahun lalu, daerah Jawa Tengah dan Timur sebagian besar merupakan lembah. Sebelah selatan dibatasi Gunung Selatan, sebelah utara oleh Gunung Kendeng. Lembah itu sebagian besar berupa danau dan rawa-rawa. Di sebelah timur lembah berupa lautan. Di tengah lembah ada gunung antara lain Gunung Lawu Purba dan Gunung Wilis.

BACA:  Keistimewaan Negeri Samudra dan Palembang Darussalam di Mata Rasulullah SAW

Pada saat itulah mulai muncul kehidupan manusia purba di sekitar rawa-rawa dan muara sungai Cemoro yang bersumber di Gunung Merapi. Homo Erectus yang dikenal sebagai Java Man tinggal di sekitar sungai Cemoro sekarang.

Dari sejumlah penelitian pra-sejarah di daerah ini, juga ditemukan fosil-fosil binatang purba seperti gajah, banteng, kerbau, rusa, kuda Nil – hippopotamus dan sebagainya. Sebagai catatan, kuda Nil Sangiran ini ukuran besar dan beratnya dua kali lipat dari kuda Nil yang ada saat ini.

Temuan fosil manusia, binatang dan peralatan batu yang jumlahnya ribuan bisa dilihat di Musium Sangiran. Pemerintah RI telah menetapkan daerah Sangiran seluas 56 kilometer persegi sebagai Daerah Cagar Budaya.

UNESCO kemudian menetapkan situs Sangiran sebagai salah satu Warisan Budaya Dunia  pada 5 Desember 1996 terdaftar dengan World Heritage List No. 593, dengan nama Sangiran Early Man Site, yang artinya Situs  Hunian Manusia Purba Sangiran.

 

10 TOPIK MENARIK LAINNYA

sajak sunda sedih, kesaktian eyang surya kencana, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera, Ki sapu angin

JANGAN LEWATKAN