Indonesia adalah tempat dimana gunung-gunung berapi teraktif di dunia berada dan di Indonesia juga tempat dimana terjadinya letusan gunung terdahsyat di dunia terjadi.
Perbandingan letusan gunung berapi terdahsyat di dunia
Diantara kita mungkin hanya tahu bahwa letusan-letusan gunung yang terdahsyat di dunia seperti Gunung Krakatau (1883) yang telah menewaskan 36 ribu jiwa lebih dan gunung Tambora (1815) yang telah menewaskan sekitar 92 ribu jiwa.
Tapi tahukan anda letusan terhebat sepanjang sejarah bumi kita ini?
Sejarah mencatat, sejumlah letusan gunung api kolosal dunia terjadi di Indonesia. Yang terbesar dalam kurun waktu dua juta tahun usia Bumi, terjadi pada 74.000 tahun lalu.
Letusan Gunung Toba
Amukan Toba menyisakan kawah seluas 50 kilometer, yang kini menjadi Danau Toba. Kala meletus, Gunung Toba memuntahkan 2.500 kilometer kubik lava. Setara dua kali volume Gunung Everest. Erupsinya 5.000 kali lebih mengerikan dari letusan Gunung St. Helens pada 1980 di Amerika Serikat.
letusan gunung toba terdahsyat di dunia
Awan abu vulkanik dan asam sulfat menyembur ke atmosfer, terjebak di lapisan stratosfer bumi, dari sana ia menyebar ke seluruh dunia, di belahan bumi utara dan selatan. Lalu turun ke bumi dalam bentuk hujan asam. Toba menjadi bencana global, menciptakan enam tahun musim dingin vulkanik.
Danau Toba pada puluhan, bahkan ratusan ribu tahun yang lalu merupakan sebuah gunung api. Menurut penelitian para ahli sejarah Gunung Toba pernah 3 kali mengalami letusan dahsyat. Yang pertama letusan yang sangat dahsyat terjadi sekitar 800 ribu tahun yang lalu. Letusan ini menghasilkan sebuah kaldera di bagian selatan Danau Toba.
Letusan dahsyat yang kedua terjadi sekitar 500 ribu tahun yang lalu. Letusan ini juga menghasilkan kaldera di bagian utara Danau Toba. Letusan kedua ini hanya sedikit lebih kecil saja dari letusan pertama. Letusan ketiga terjadi sekitar 73 ribu tahun yang lalu.
Letusan ini adalah letusan terdahsyat yang pernah di teliti oleh para peneliti. Letusannya maha dahsyat sehingga menciptakan Danau Toba yang ada sekarang ini dengan panjang sekitar 100 Km. dan lebar 30 Km.
Kekuatan letusan Gunung Toba jauh lebih dahsyat dibandingkan letusan Gunung Krakatau dan Gunung Tambora sehingga di laporkan telah di temukan debu riolit di India yang usianya sama dengan batuan yang ada di Danau Toba. Gunung Toba ini tergolong Supervolcano.
Hal ini dikarenakan Gunung Toba memiliki kantong magma yang besar yang jika meletus kalderanya sangat besar sekali. Volcano hanya bisa menciptakan kaldera ratusan meter, sedangkan Supervolacano bisa menciptakan kaldera sampai puluhan kilometer
Letusan Gunung Tambora
Pada 10 April 1815, Gunung Tambora di Sumbawa meletus dahsyat, terbesar dalam sejarah. Dengan erupsi yang luar biasa dalam sejarah vulkanik dunia. Letusannya tercatat sebagai letusan terdahsyat kedua setelah Gunung Toba, ketiganya Gunung Karakatau.
Letusan Gunung Tambora terdahsyat ke-2 di dunia
Akibat letusan itu memangkas ketinggian gunung dari 4.200m menjadi 2.850m Getarannya mengguncangkan Bumi hingga jarak ratusan mil. Jutaan ton abu dan debu muncrat ke angkasa.
Akibatnya sungguh dahsyat, tak hanya kehancuran dan kematian massal yang terjadi wilayah Hindia Belanda, efeknya bahkan mengubah iklim dunia. Petaka dirasakan di Eropa dan Amerika Utara. Dunia seperti terdiam melihat keganasannya, karena telah membuat perubahan iklim dunia di tahun berikutnya, yakni 1816 dan dijuluki ‘The Year without Summer’, tak ada musim panas di tahun itu.
Peristiwa tersebut menewaskan sekira 92.000 orang dan menenggelamkan tiga kerajaan di pulau Sumbawa, yakni Pekat, Tambora, dan Sanggar. Diperkirakan juga kapal kuno terkubur bersama awaknya dalam letusannya. Dampaknya juga terasa hingga ke Benua Eropa dan Afrika.
Perubahan iklim yang drastis itu membuat banyak panen yang gagal dan kematian ternak di Belahan Utara yang menyebabkan terjadinya kelaparan terburuk pada abad ke-19.
Letusan Tambora juga mengakibatkan gagal panen di China, Eropa, dan Irlandia. Hujan tanpa henti selama delapan minggu memicu epidemi tifus yang menewaskan 65.000 orang di Inggris dan Eropa. Kelaparan melumpuhkan di Inggris.
Efek letusan tersebut, membuat suhu global turun hingga dua derajat. Bahkan konon, kekalahan Napoleon saat berperang dengan Rusia akibat letusan Gunung Tambora. Di mana, Napoleon membangun rantai logistik. Saat Tambora meletus, suhu turun dan musim dingin berkepanjangan di Eropa. Akibatnya rantai logistik putus dan pasukan Napoleon bisa dikalahkan Rusia.
Letusan Gunung Krakatau
Kemudian, pada Senin, 27 Agustus 1883, tepat pukul 10.20, giliran Gunung Krakatau meletus dahsyat. Kekuatannya setara 150 megaton TNT, lebih 10.000 kali kekuatan bom atom yang meluluhlantakkan Hiroshima dan Nagasaki di Jepang.
letusan gunung krakatau terdahsyat ke-3 di dunia
Letusan Krakatau melenyapkan pulau dan memicu dua tsunami, dengan tinggi 40 meter, menewaskan lebih dari 35 ribu orang. Itu versi resmi.
Sejumlah laporan menyebut, korban mencapai 120 ribu. Kerangka-kerangka manusia ditemukan mengambang di Samudera Hindia hingga pantai timur Afrika sampai satu tahun setelah letusan.
Suara ledakan dan gemuruh letusan Krakatau terdengar sampai radius lebih dari 4.600 km hingga terdengar sepanjang Samudera Hindia, dari Pulau Rodriguez dan Sri Lanka di barat, hingga ke Australia di timur.
Letusan tersebut masih tercatat sebagai suara letusan paling keras yang pernah terdengar di muka bumi. Siapapun yang berada dalam radius 10 kilometer niscaya menjadi tuli sementara.
Letusan Krakatau juga menciptakan fenomena angkasa. Lewat abu vulkaniknya. Abu yang muncrat ke angkasa, membuat Bulan berwarna biru.
Dan bencana yang masih lekat dalam ingatan adalah tsunami Aceh 2004. Lindu 9,1 SR memicu gelombang raksasa yang menyapu sejumlah pantai di Samudera Hindia hingga ketinggian 30 meter.
Tidak hanya Indonesia (Aceh), gelombang tsunami tersebut juga menghantam Thailand, pantai Barat Semenanjung Malaysia, Sri Lanka, India, hingga Pantai Timur Afrika. Indonesia, Thailand, Sri Lanka, India, tercatat sebagai negara terparah yang terkena dampak tsunami. Sebanyak 230 ribu orang tewas.
Jika ini takdir, bahwa Indonesia yang subur dan kaya sumber daya alam adalah wilayah berbahaya yang rawan bencana, pilihan ada di tangan kita: belajar dan bersiap atau menjadi bebal.
10 TOPIK MENARIK LAINNYA
sajak sunda sedih, kesaktian eyang surya kencana, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera, Ki sapu angin