AJAIBNYA.COM – Contoh karangan eksplanasi sering dikaitkan dengan karangan eksposisi. Dari definisinya, karangan eksplanasi adalah karangan yang menerangkan atau menjelaskan proses dari suatu gejala alam maupun sosiokultural.
Karangan eksplanasi bertujuan untuk menerangkan atau menjelaskan serangkaian proses dari suatu gejala atau fenomena alam maupun sosiokultural yang terjadi.
Seperti halnya dengan karangan eksposisi, pada karangan eksplanasi kita bisa menjumpai adanya struktur paragraf yang terdiri atas pernyataan pengantar (general statement), serangkaian argumen (eksplanasi) dan kesimpulan (konklusi).
Bagian pernyataan pengantar sebuah karangan eksplanasi berisi informasi yang mengidentifikasi proses, hal atau fenomena yang akan dijelaskan. Identifikasi biasanya akan dimulai dengan jawaban atas pertanyaan umum. Sementara pada bagian argumennya, akan dipaparkan serangkaian atau urutan mengapa peristiwa atau fenomena bisa terjadi.
Kesimpulan pada sebuah karangan eksplanasi bertujuan untuk mengakhiri penjelasan dengan meringkas poin utama yang terjadi. Kadang-kadang pada akhir pernyataan ditambahkan sudut pandang serta bagaimana semua faktor penyebab memunculkan peristiwa atau fenomena yang dijelaskan.
Untuk membuat karangan eksplanasi, kita bisa memulai dengan menentukan topik atau tema karangan, lalu menetapkan tujuan penulisannya. Bagian selanjutnya adalah mengumpulkan data dari berbagai sumber kemudian menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih. Jika kerangka karangan sudah siap, kita tinggal mengembangkannya menjadi sebuah karangan eksplanasi.
CONTOH KARANGAN EKSPLANASI
Di bawah ini adalah beberapa contoh karangan eksplanasi tentang banjir yang bisa Anda jadikan sebagai referensi:
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut.
Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”.
Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”.
Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
Karangan eksplanasi lain yang bisa Anda pelajari adalah karangan eksplanasi tentang gempa bumi di bawah ini:
Gempa bumi adalah goncangan yang terjadi akibat pergerakan lapisan batu bumi yang bersal dari permukaan bumi. Gempa terjadi karena pergeseran lapisan bumi dan letusan gunung berapi yang dahsyat.
Gempa bumi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu gempa vulkanik dan gempa tektonik. Gempa vulkanik terjadi akibat letusan gunung berapi, sedangkan gempa tektonik terjadi akibat pergeseran lempengan bumi.
Akibat gempa akan terjadi kerusakan yang luar biasa, tetapi Anda tidak perlu khawatir karena tidak semua gempa menyebabkan kerusakan yang besar.
10 TOPIK MENARIK LAINNYA
sajak sunda sedih, kesaktian eyang surya kencana, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera, Ki sapu angin