Mengungkap Keberadaan Atlantis di Gunung Padang Melalui Buku

 

Mengungkap Keberadaan Atlantis di Gunung Padang Melalui Buku

Banyak perdebatan mengenai Atlantis, negeri dengan peradaban tinggi yang hilang, yang diutarakan Plato berabad-abad lalu. Sebagian mengatakan Atlantis itu tidak benar-benar ada atau dengan kata lain Plato hanya berkhayal.

Namun, Dr Danny Hilman Natawidjaya dan tim Katastrofi Purba yakin bahwa Atlantis ada, dan kemungkinannya berada di Indonesia. Hal itu dijabarkannya melalui buku barunya yang berjudul “Plato Tidak Bohong Atlantis Ada di Indonesia”.

“Naskah yang didapat Plato dari kakek buyutnya tentang Atlantis benar-benar mendeskripsikan Atlantis dengan detail. Tertulis disitu bahwa negeri Atlantis berada di daerah tropis yang sangat subur yang terbaik di dunia, menghasilkan buah-buahan sangat berlimpah dan banyak sekali macamnya.

Disebutkan juga dengan detail faunanya. Atlantis juga kaya akan mineral dan logam. Dan plato juga menjelaskan kondisi dataran dari negeri atlantis tersebut. Lebih lanjut lagi terdapat penjelasan tentang ciri rakyat Atlantis yang saleh dan patuh pada Tuhan,” ujar Danny saat peluncuran bukunya di Gedung Krida Bakti, Jakarta, Senin (20/5).

Selain menganalisa naskah Plato tersebut dengan ilmu pengetahuan, Danny dan tim juga membandingkan apa yang dikatakan Plato dengan ayat-ayat yang ada di Alquran.

“Kita mengambil beberapa ayat Alquran yang menurut kami cukup relevan dengan bencana peradaban yang membuat beberapa zaman hilang tanpa jejak. Dalam beberapa ayat Alquran seperti di Surat Al-Fajr, Hud dan juga pengalaman Nabi Nuh mengatakan bahwa Allah pernah menciptakan beberapa umat sebelum zaman manusia goa,” jelas Dr Ali Akbar ketua tim arkeolog untuk Gunung Padang.

Ali dan timnya membuktikan bahwa apa yang dikatakan Plato dan ayat-ayat Alquran itu benar. Karena mereka menemukan situs di Gunung Padang yang menandakan bahwa telah terjadi peradaban tinggi sebelum jaman purba.

“Penelitian di situs Gunung Padang ini sudah berlangsung dari tahun 1979. Semakin kesini semakin kita menemukan bahwa Gunung Padang tidak terbentuk karna faktor alam, banyak unsur-unsur yang memiliki karakteristik yang berbeda. Apapun yang ada di dalamnya itu adalah buatan manusia pada ratusan ribu tahun yang lalu dengan peradaban tinggi,” tandas Danny dengan yakin.

BACA:  Runtuhnya Teori Evolusi Seiring Penemuan Kebudayaan Jutaan Tahun Lalu

Namun, hingga hari ini tim arkeolog tetap berusaha meneliti untuk membuktikan lebih jauh lagi. Apakah yang tertanam di Gunung Padang Atlantis yang hilang atau bukan.

Atlantis yang Diceritakan Plato, Ada di Indonesia

Atlantis yang Diceritakan Plato, Ada di Indonesia

Sebenarnya Plato sangat tidak asing di dunia ilmuwan. Plato adalah filosof dan ilmuwan besar yang hidup pada masa 424 sampai 347 Sebelum Masehi (SM). Selain konsep negara replubik dan 4 unsur utama pembentuk alam, yaitu: api, air, tanah, dan udara, Plato juga mengungkap hal kontroversial tentang Atlantis, sebuah negara yang maju yang kemudian tenggelam akibat bencana. Ternyata, Indonesia memiliki karakter yang sama persis dengan tanda-tanda Atlantis yang diceritakan Plato.

Begitulah kata Danny Hilman Natawidjaja, pakar geologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang juga penulis buku berjudul “Plato Tidak Bohong, Atlantis Ada di Indonesia” saat Diskusi Bencana dan Peradaban serta Peluncuran Buku tersebut di Graha Krida, Jakarta, Senin (20/05).

Menurut Danny, untuk memahami Atlantis, kita harus mempelajari sumber aslinya langsung dan tidak hanya membaca pembahasan Atlantis di berbagai buku. Danny mengatakan, hampir semua kontroversi yang ada tentang Atlantis juga dikupas dalam tulisan Plato berjudul Timeaus dan Critias yang menjelaskan tentang demografi hingga kehancuran Atlantis.

“Hancurnya Atlantis tidak terjadi dalam 1 malam, tapi terjadi selama ribuan tahun hingga tanah Atlantis hilang. Semua itu terjadi akibat bencana gempa dan tsunami. Sehingga saya mencoba mengupas hubungan antara kebencanaan dengan rantai peradaban yang musnah di Atlantis,” ungkapnya kepada politikindonesia.com disela acara launching buku tersebut.

BACA:  Keistimewaan Kisah Lebah Madu yang Membuat Takjub

Dijelaskan, ciri-ciri alam daratan Atlantis yang digambarkan Plato dalam “Timeaus dan Critias” adalah daratan negara tropis yang makmur dan mempunyai kekayaan sumber daya alam luar biasa, termasuk keragaman flora-fauna, pertanian, hasil hutan dan pertambangan logam, emas dan batuan mulia. Daratan tersebut bukan pulau terpisah, tapi anjungan besar dari sebuah benua.

“Dulunya, Atlantis merupakan sebuah kerajaan dari berukuran benua yang menguasai pelayaran, perdagangan, menguasai ilmu metalurgi, memiliki jaringan irigasi lengkap dengan kehidupan berkesenian, tarian, teater, musik, dan olahraga,” terang Danny.

Dipaparkan Danny lebih jauh, di tengah benua tersebut terdapat dataran rendah yang luas dan landai dikelilingi oleh jalur pegunungan dengan gunung-gunung api aktif yang meletus secara serentak pada puluhan ribu tahun lalu. Akibat letusan itu timbullah gempa, pencairan es dan banjir. “Peristiwa tersebut mengakibatkan sebagian permukaan bumi tenggelam. Bagian itulah yang disebutnya benua yang hilang atau Atlantis hilang,” imbuhnya.

Danny mengemukakan, sedikitnya ada 4 tanda tentang Atlantis sebagai benua yang hilang versi Plato. Pertama, Atlantis terletak di selat bersudut sempit dan ini cocok dengan posisi Selat Sunda. Kedua, Atlantis berada di dekat pulau besar dan selat Sunda terletak di antara Sumatera dan Jawa.

“Sedangkan tanda yang ketiga tentang Atlantis menurut Plato, yaitu Atlantis berada di antara apitan banyak pulau, Selat Sunda dekat berada di hamparan pulau-pulau Indonesia. Dan, keempat Atlantis diapit 2 benua, persis, posisi Selat Sunda atau Indonesia berada di dua benua,” tuturnya.

Selama ini, dunia saling mengklaim lokasi Atlantis yang sesungguhnya. Tercatat belasan tempat yang disebut paling layak sebagai situs Atlantis, mulai dari Selat Gibraltar, Bosporus, Sisilia, Mesir dan tempat-tempat lain. “Namun, tak satupun memiliki karakter atau ciri sahih, sebagaimana diajukan oleh Plato,” katanya.

BACA:  Ilmuwan Iran Klaim Temukan Mesin Waktu

Mengenai keberadaan Atlantis, lanjut Danny, bisa ditelusuri. Di antaranya melalui teori difusi (penyebaran) peradaban dalam sejarah perkembangan dunia. Ia menemukan bukti, bahwa di dunia ini terdapat berbagai macam kesamaan, kemiripan, baik dalam asal usul bahasa, kata-kata, cerita-cerita rakyat, mitologi, kisah-kisah dari kitab suci, dan sistem teknologi ataupun pertanian.

“Karena tak mungkin, kelahiran bahasa dan budaya dunia itu lahir independen atau muncul sendiri-sendiri. Pasti saling terkait. Secara detil, kesamaan dalam Mitologi Yunani, Kitab-Kitab Hindu, Perjanjian Lama, hingga dongeng-dongeng dari berbagai bangsa dunia, seperti Mesir, Amerika, dan India,” tegasnya.

Selain itu, lanjut Danny, teori katastrofisme yang menceritakan adanya banjir semesta dan kebakaran semesta. Sehingga meluluhlantakkan dan menenggelamkan nyaris seluruh ummat dan peradaban manusia. Satu-satunya yang memiliki bukti bencana tak terperi itu adalah ledakan Krakatau, di patahan Sunda.

“Indonesia memang ditakdirkan menelan bencana berulang-ulang, dari zaman prasejarah hingga kini. Karena letaknya yang berada di lingkaran sabuk api dan hanya Krakatau yang sanggup mengeluarkan kobaran api dan menyebabkan banjir besar,” tambah Danny.

Dicontohkan, bencana gempa dan tsunami Aceh dan letusan dahsyat Gunung Merapi merupakan kejadian yang membuat masyarakat berpikir bahwa datangnya bencana besar sangat mungkin terjadi tiba-tiba tanpa diketahui sebelumnya. Bisa jadi, pada masa sebelumnya, pernah terjadi bencana yang tak tercatat dan terekam dengan baik.

“Kita selalu mendapat kesulitan saat mencari bukti peradaban masa lalu. Bahkan, kesulitan juga terjadi untuk mendapatkan bukti-bukti bencana hebat yang pernah terjadi, baik itu bencana lokal maupun global. Sehingga akar terpenting berupa kearifan lokal juga hilang. Kendala utama yang dihadapi adalah minimnya data, pendeknya ingatan, dan hilangnya bukti-bukti,” tandas Danny.

 

10 TOPIK MENARIK LAINNYA

definisi air terjung menurut para ahli, sajak sunda sedih, kesaktian eyang surya kencana, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera

JANGAN LEWATKAN