Mahdawiyah Menurut Syiah Imamiyah

 

AJAIBNYA.COM – Kalangan Syi’ah memaknai terminologi Syi’ah sebagai orang-orang yang meyakini bahwa Rasulullah SAW yang telah menentukan penerus risalah Islam sepeninggalnya dengan nash (pernyataan pasti) bahwa khalifah (pengganti) beliau SAW adalah Imam Ali kw. Syi’ah adalah mereka yang mengikuti Imam Ali ra. dan percaya bahwa imamah tidak keluar dari beliau dan keturunannya.

mahdawiyah-menurut-syiah-imamiyahMayoritas kaum Syi’ah adalah kaum Syiah Imamiyah atau Istna Asyariah, yaitu mereka yang meyakini kepemimpinan Illlahiyah (Imamah) sepeninggal Rasulullah berada di tangan para dua belas imam secara turun-temurun dari Imam Ali kw. Selain itu terdapat beberapa golongan kecil Syi’ah seperti Isma’iliyah dan Zaidiyah.

Kaum Syi’ah memiliki akidah Mahdawiyah yang banyak berbeda dengan kaum Sunni. Bahkan, apabila boleh dikatakan bahwa akidah Mahdawiyah tidak mendapat tempat istimewa dalam akidah keimanan kaum Sunni, maka sebaliknya Mahdawiyah merupakan salah satu akidah penting seseorang yang mengakui diri mereka sebagai seorang Syi’ah.

Berbeda dengan kaum Sunni yang menanti-nantikan kehadiran Imam Mahdi, tetapi tidak mengetahui apakah dia telah lahir saat ini atau belum, maka kaum Syi’ah Imamiyah meyakini bahwa Imam Mahdi telah lahir, akan tetapi pada masa sekarang sedang berada dalam keghaiban.

BACA:  Keajaiban Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Beliau adalah putra Imam Hasan al-Ashkari, imam kesebelas, keturunan Imam Husein bin Abi Thalib dari garis ayah dan keturunan Imam Petrus (St. Peter), salah satu washi Nabi Isa as (kaum hawariyyin, 12 murid Isa) dari garis ibu (Narjis atau Malika).

Jadi, sementara kaum Sunni menanti-nantikan kemunculan Imam Mahdi, kaum Syi’ah menunggu-nunggu kedatangan kembali Imam Mahdi.

Tidak hanya melalui hadist-hadist, tetapi kaum Syi’ah juga bersandarkan pada ayat-ayat al-Qur’an dalam menyatakan bahwa Imam Mahdi adalah keturunan Imam Husain as dan ghaibnya Imam Mahdi bukanlah takhayul belaka.

Barangsiapa terbunuh secara mazdlum, maka kita akan jadikan ahli warisnya sebagai pemimpin, oleh karena itu hendaknya tidaklah berlebihan dalam membunuh, sesungguhnya dia akan tertolong. (Q.S. Al-Isra’: 33)

Mereka mengikuti perkataan Imam Baqir, imam kelima mereka, yang berkata: “Maksud dari orang yang terbunuh secara mazdlum tersebut adalah Husain as, dan kamilah ahli waris dan wali dari beliau, saat Qaim a.s. (Imam Mahdi) datang dia akan menuntut darah Husain as dan sesungguhnya dia akan ditolong.

Dan, dunia tidak akan berakhir selagi darah tersebut tidak ditebus dan diambil oleh seorang dari keluarga Muhammad Saw, seorang sosok yang akan memenuhi dunia dengan keadilan sebagaimana dunia telah disesaki oleh kezaliman dan ketidakadilan.

BACA:  Sejarah Asal Usul Kerajaan Malaka

Menurut kaum Syi’ah, keghaiban Imam Mahdi yang telah lahir pada bulan Sya’ban, 255 H telah berlangsung sebanyak dua kali (Ghaibah Sughra, keghaiban kecil dan Ghaibah Kubra, keghaiban besar). Dengan demikian, Imam Mahdi telah ghaib selama lebih dari 1200 tahun.

Keghaiban Imam Mahdi ini bukanlah sesuatu hal yang mustahil bagi orang-orang Syi’ah karena di dalam ayat-ayat al-Qur’an telah diberikan contoh-contoh mengenai orang-orang yang dighaibkan oleh Allah SWT, antara lain:

Allah SWT “mengangkat” Nabi Isa as (QS. An-Nissa, 4: 157-158 dan QS. Ali Imran, 3: 55)

Allah SWT menidurkan sekelompok pemuda yg berlindung di sebuah gua selama 309 tahun (QS. Al-Kahfi, 18: 9-26)

Oleh karena itu, bagi kaum Syi’ah bukanlah hal yang mustahil bagi Allah SWT untuk meng-ghaib-kan seseorang dari pentas bumi. Apalagi kaum Syi’ah juga mempercayai raj’ah, yaitu kembalinya hidup di pentas bumi ini sejumlah orang yang telah meninggal dunia, khususnya pada akhir zaman untuk ikut berjuang bersama-sama Imam Mahdi.

BACA:  Mengenal 12 Suku Bangsa Yahudi

Dalam hal ini, ayat-ayat al-Qur’an sendiri tidak bertentangan mengenai keyakinan raj’ah ini, antara lain”

Allah SWT menghidupkan kembali Uzair bin Jarwah (Q.S Al-Baqarah, 2: 259)

Allah SWT memberi mukjizat kepada Nabi Isa as untuk menghidupkan kembali orang yang telah meninggal dunia (QS. Ali Imran, 3: 49)

 

10 TOPIK MENARIK LAINNYA

sajak sunda sedih, kesaktian eyang surya kencana, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera, Ki sapu angin

JANGAN LEWATKAN