Mahdawiyah Menurut Ahlussunnah wal Jama’ah

 

AJAIBNYA.COM – Sebagian kalangan Islam menyudutkan golongan Wahabi sebagai sekte sempalan dari mazhab Ahlussunnah wal Jama’ah. Mereka yang memposisikan diri sebagai pengikut manhaj salaf juga mengaku sebagai pengikut Ahlussunnah wal Jama’ah. Namun, sebelum ini telah dibahas perbedaan di antara kaum Sunni dengan kaum Wahabi dalam beberapa aspek.

mahdawiyah-menurut-ahlussunnah-wal-jamaahKalangan Ahlussunnah memaknai terminologi Ahlussunnah sebagai orang-orang yang mengikuti sunnah dan berpegang teguh dengannya dalam seluruh perkara yang Rasulullah SAW berada di atasnya dan juga para sahabatnya.

Oleh karena itu, Ahlussunnah yang sebenarnya (menurut mereka) adalah para sahabat Rasulullah SAW dan orang-orang yang mengikuti mereka sampai hari kiamat. Kalangan Ahlussunnah juga dikenal sebagai kaum Sunni.

BACA:  Indonesia Masuki Zaman Kalabendu

Mazhab teologis mereka pada umumnya adalah aliran Asy’ariyah (dan Maturidiyah), sementara dalam persoalan fikih mereka mengakui empat mazhab fikih yaitu Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali.

Apabila menisbahkan golongan Wahabi sebagai bagian dari kaum Sunni, maka sekitar 90 persen umat Islam sedunia adalah kaum Sunni, sedangkan sepuluh persen sisanya adalah penganut aliran Syi’ah.

Seperti yang telah dijelaskan sebelum ini, kaum Wahabi meyakini konsep Mahdawiyah sebagaimana yang dianut oleh kaum Sunni, kendati dalam menerima keshahihan dan kedhaifan suatu hadist, khususnya hadist-hadist mengenai Imam Mahdi, satu sama lain seringkali berbeda pendapat.

Mahdawiyah di kalangan Ahlusunnah sesungguhnya tidak terlalu mendapat perhatian istimewa, jika diperbandingkan dengan Mahdawiyah di kalangan Syi’ah Imamiyah.

BACA:  Sejarah Gunung Merapi

Pertama, karena tafsiran dan pemahaman yang tidak seragam di kalangan Ahlusunnah sendiri mengenai Imam Mahdi. Misalnya, ada keyakinan bahwa Imam Mahdi bukanlah satu figur saja, melainkan terdiri dari tiga figur.

Selain itu, jika merujuk kepada suatu hadist mengenai 12 khalifah sepeninggal Rasulullah, di kalangan Sunni terjadi silang pendapat mengenai siapa-siapa saja khalifah setelah Khulafa Ar-Rasyidin yang empat orang itu (Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib).

Kedua, kemungkinan karena di kalangan Ahlusunnah meyakini bahwa Imam Mahdi belum lahir atau telah lahir, tetapi peranannya sebagai Sang Ratu Adil pada saat ini belum tampil di hadapan karena saat-saat genting yang dinyatakan dalam hadist-hadist belum tiba.

 

10 TOPIK MENARIK LAINNYA

sajak sunda sedih, kesaktian eyang surya kencana, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera, Ki sapu angin

JANGAN LEWATKAN