Dan berapa banyak telah KAMI binasakan umat-umat sebelum mereka. Adakah kamu melihat seorangpun dari mereka atau kamu dengar suara mereka yang samar-samar? (QS. 19:98)
berapa banyak telah KAMI binasakan umat-umat sebelum mereka, sedang mereka adalah lebih bagus alat rumah tangganya dan lebih sedap dipandang mata. (QS. 19:74)
Kembali kami mengutarakan ayat ini demi mengungkap apa yang sebenarnya belum dapat terungkap secara jelas. Yang kami maksudkan di sini adalah mahluk zaman dulu yang telah memiliki teknologi super canggih.
Namun karena keberadaan kita saat ini yang serba terbatas atau terbentur pada suatu sisi yang menutup kita, maka keberadaan mereka ini tak lebih hanya sebagai “mahluk yang terlupakan”. Mahkluk ini memilki kelebihan peralatan rumah tangga yang lebih bagus dibanding insan pada saat ini..
Adapun dulu mereka telah ALLAH binasakan karena telah membuat kerusakan di bumi dengan berperang antar sesamanya dengan menggunakan tekhnologi tersebut, sehingga musnahlah juga mahkluk makhluk purba akibat pertempuran itu. Hal ini dapat dilihat dari surat berikut ini :
Ingatlah ketika RABB Mu berKalam kepada para Malaikat: “Sesungguhnya AKU hendak menjadikan seorang Khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa ENGKAU hendak menjadikan (Khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal Kami senantiasa bertasbih dengan memuji ENGKAU dan mensucikan ENGKAU?” KalamNYA: “Sesungguhnya AKU mengetahui apa yang tidak Kamu ketahui.” (QS al Baqarah : 30)
Ayat tersebut di atas adalah dialog ALLAH dengan para Malaikat ketika DIA hendak menciptakan Nabi Adam. Khalifah berarti yang menggantikan, maka berarti Nabi Adam menggantikan mahkluk yang sebelumnya, yang telah merusak bumi ini dengan kerusakan yang besar berat dan membahayakan.
Peperangan antar kelompok dengan menggunakan tekhnologi tersebut membuat bumi ini rusak, padahal sebelumnya, mereka telah berhasil membangun peradaban tekhnologi yang tinggi di bumi ini pula, Nash menjelaskan :
Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang yang sebelum mereka? Orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka Rasul-Rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka ALLAAH sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri sendiri. (QS. 30:9)
Hal ini terlihat dari sisa sisa penambangan nuklir zaman dahulu kala. Yakni yang dikenal orang sebagai Reaktor Nuklir Berusia 2 Milyar Tahun di Oklo, Republik Gabon.
Tahun 1972, sebuah perusahaan Perancis yang mengimpor biji mineral Uranium dari Oklo, Republik Gabon sangat terkejut dengan fakta penemuan di lokasi tersebut.
Biji Uranium impor tersebut ternyata terlihat sudah pernah diolah dan dimanfaatkan sebelumnya. Penemuan ini sangat menarik hati para ilmuwan untuk datang melakukan penelitian. Dari hasil riset yang mereka lakukan menunjukkan adanya sebuah reaktor nuklir berskala besar pada masa prasejarah, dengan kapasitas kurang lebih 500 ton biji uranium yang terdapat di enam wilayah. Diduga dari proyek tersebut dapat dihasilkan tenaga sebesar 100 ribu watt.
Keberadaan sisa tambang reaktor nuklir tersebut sangat terpelihara dengan baik, dengan system lay-out yang sangat cerdas, dan telah beroperasi selama 500 ribu tahun lamanya. Beberapa hal yang membuat peneliti lebih tercengang lagi adalah bahwa limbah penambangan reaktor nuklir yang dibatasi itu, tidak tersebar luas atau merembes keluar di dalam areal yang kira kira berjarak 40 meter dari sekitar pertambangan.
Itu semua menjadi bukti bahwasanya peradaban zaman prasejarah juga sudah mengetahui cara memanfaatkan topografi alami untuk mengalokasikan limbah nuklir secara aman hingga tak merusak lingkungan.
KEBERADAAN BENUA ATLANTIS
Bila kita tinjau secara lebih rinci hipotesis dan teori mengenai Atlantis, pra-sejarah, diluvian dan kedatangan para penjahat alien (ya’juj ma’juj) secara berbondong bondong menginvasi bumi kita nanti.
Barbara Marciniak dan William Bramley telah mendukung teori-teori penting lainnya yang berusaha untuk menjelaskan adanya kejahatan kaum atlantis (jin dari kelompok ya’juj ma’juj). Dalam kasus ini, penyerbu asing atau alien disebut juga sebagai “Serpent People” atau “Brotherhood of the Snake.”
Dalam Fragmen Apocalyptic Clement, kita membaca: Tapi meskipun ini adalah gelar mereka, itu tidak boleh disimpulkan bahwa mereka memiliki kemiripan fisik dengan ular.
Penjelasan lebih lengkap tentang hal ini akan diberikan nanti. Diyakini dulu mereka bermarkas di Atlantis. Gambaran barbarian yang cerdas dapat kita dapati sebagai berikut:
“Kemudian Dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila Dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan keduanya, suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata: ‘Hai Dzulqarnain, sesungguhnya ya’juj dan ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan suatu pembayaran kepadaMu”. (QS 18:93-94)
Besar kemungkina yang dimaksud adalah “homo Atlantis.” Mereka ditengarai adalah kelompok Cro-Magnon, Engis, Homo Erectus atau Neanderthal. Atau bahkan juga sudah ada ras lain yang belum teridentifikasi hingga saat ini, terdiri dari hasil keturunan rekayasa genetic atau perkawinan silang.
Tetapi mengingat data yang ada, tidak diragukan lagi bahwasanya kita perlu tahu akan kebenaran sejarah tentang bumi dan nenek moyang kita dahulu kala. Rekayasa genetis atau persilangan kawin ini pernah dialami oleh Sulaiman yang memperistri Ratu Bilqis (yang menurut ‘ulama Ratu Bilqis adalah keturunan jin). Perjanjian lama juga mencatat pernah terjadi kawin silang antara orang langit dengan orang bumi dalam Kitab Kejadian 6:2-4.
Tampaknya menunjukkan juga ke arah lain bahwa baik ras Neanderthal maupun Cro-Magnon adalah hasil rekayasa genetik atau bahkan korban hibridisasi. Hal ini biasa dilakukan terhadap para budak atau anjing penjaga yang sengaja dikebiri untuk saat itu.
Hal ini senada dengan kisah bagaimana Nabi Sulaiman as menjadikan para jin menjadi budak baginya. Kecerdasan mereka sangat tinggi, tetapi memiliki dimensi moral dan spiritual yang sangat rendah. Di luar bumi mereka majikan tapi bagi Sulaiman mereka adalah budak. Jumlah mereka sangat banyak.
Maka tatkala KAMI telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala Ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan.(QS 34:14)
Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan).(QS 27:17)
Dan KAMI telah tundukkan (pula kepada Sulaiman) segolongan syaitan-syaitan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya dan mengerjakan pekerjaan selain daripada itu, dan adalah KAMI memelihara mereka itu,(QS 21:82)
dan (KAMI tundukkan pula kepadanya) syaitan-syaitan semuanya ahli bangunan dan penyelam(QS 38:37)
dan syaitan yang lain yang terikat dalam belenggu.(QS 38:38)
…yaitu gog dan magog, dan mengumpulkan mereka untuk berperang dan jumlah mereka sama banyaknya dengan pasir dilautan (wahyu 20:8)
Diriwayatkan dari An-Nawwas Ibni Sam’an radhiyaLLAAHU ‘anhu dalam hadits yang panjang. Di antaranya sebagai berikut:
”Ketika ALLAAH SWT mewahyukan kepada Isa ‘alaihissalam: Sesungguhnya AKU mengeluarkan hamba-hamba-KU yang tidak ada kemampuan bagi seorang pun untuk memeranginya. Maka biarkanlah mereka hamba-hamba-KU menuju Thuur. Lalu ALLAAH keluarkan Ya’juj dan Ma’juj dan mereka mengalir dari tiap-tiap tempat yang tinggi. Kemudian mereka melewati danau Thabariyah1, dan meminum seluruh air yang ada padanya. Hingga ketika barisan paling belakang mereka sampai di danau tersebut mereka berkata: “Sungguh dahulu di sini masih ada airnya.”
Ketika itu terkepunglah Nabiyullah Isa ‘alaihissalam dan para sahabatNya. Hingga kepala sapi ketika itu lebih berharga untuk mereka daripada seratus dinar kalian sekarang ini. Maka Isa dan para sahabatnya berharap (berdoa) kepada ALLAAH. Maka ALLAAH SWT pun mengirim sejenis ulat yang menyerang leher mereka. Maka pagi harinya mereka seluruhnya binasa menjadi bangkai-bangkai dalam waktu yang hampir bersamaan.
Kemudian turunlah (dari gunung Thuur) Nabi Isa dan para sahabatnya, maka tidak didapati satu jengkal pun tempat kecuali dipenuhi oleh bangkai dan bau busuk mereka. Maka Nabi Isa ‘alaihissalam pun berharap (berdoa) kepada ALLAAH. Maka DIA mengirimkan burung-burung yang lehernya seperti unta, membawa bangkai-bangkai mereka dan kemudian dilemparkan di tempat yang ALLAAH kehendaki2. Kemudian ALLAAH kirimkan hujan yang tidak menyisakan satu pun rumah maupun kemah, lalu membasahi bumi hingga menjadi licin. Kemudian dikatakan kepada bumi itu: ‘Tumbuhkanlah buah-buahanmu dan kembalilah berkahmu…” (HR. Muslim)
Ada tertulis bahwa “anak-anak ular/ya’juj ma’juj” tidak akan mengakui keunggulan tuan-tuan mereka, karena mereka tidak memiliki sifat-sifat mulia. Akhirnya, setelah jangka waktu yang tidak ditentukan, mayoritas “anak-anak dari ular” itu membangkang terhadap tuan mereka yang dulu,mereka keluar meninggalkan (Atlantis) dan mengosongkan benua Appalachia, kemudian dikenal sebagai Lemuria, di mana hari ini adalah Samudera Pasifik. Di sini mereka membangun peradaban yang berkembang di mana mereka juga mempraktikkan ilmu-ilmu yang tinggi yang mereka dapati selama di tempat mereka diperbudak dulu.
ASAL MULA BENUA LEMURIA
Lemuria berasal dari kata Mu atau Mu-devi yang berarti “tanah leluhu” atau “ibu pertiwi” atau Mu-Devi adalah ibu dewi Hindu, Shiva. Shiva adalah rekannya dan adalah “Bapa Besar” bagi mereka, Silappadikaran, menggambarkan benua yang hilang di Pasifik dan Samudra Hindia, panggilan Kumai Nadu atau Kumari Kandam berarti juga “Tanah Naga Dewa Ular.”
Gagasan benua yang hilang di bawah Samudera Pasifik tampaknya sepertinya tidak masuk akal. Tapi ada banyak cerita dan buku-buku yang bisa dijadikan referensi akan adanya Benua Lemuria itu.
Bank Claude Mayo dari US Navy menunjukkan bahwa ada “sebuah benua tenggelam, dengan pegunungan, sungai dan dataran tinggi pada kedalaman rata-rata satu kilometer membentang dari Hawaii ke Kepulauan Barin, sebelah timur pantai Jepang.”
James Churchward menulis lima buku tentang benua yang hilang Mu (juga disebut Lemuria). Bahkan ada kelompok yang disebut “The Lemurian Fellowship” yang terletak di Ramona, California, yang telah menerbitkan konsep peta benua yang hilang.
Al Qur’an pun menyebut kisah orang-orang kuat dan cerdas terdahulu yang baik fosil tulang-belulang mereka atau sisa bangunan mereka masih dapat kita jumpai hingga saat ini. Mereka adalah orang-orang yang telah diazab ALLAH sebagai berikut:
Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang sebelum mereka? orang-orang itu adalah lebihkuat dari mereka. (QS 30:9)
Maka apakah mereka tiada mengadakan perjalanan di muka bumi lalu memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Adalah orang-orang yang sebelum mereka itu lebih hebat kekuatannya dan (lebih banyak) bekas-bekas mereka di muka bumi maka apa yang mereka usahakan itu tidak dapat menolong mereka. (QS 40:82)
Maka masing-masing (mereka itu) KAMI siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang KAMI timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang KAMI benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang KAMI tenggelamkan, dan ALLAAH sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. (QS 29:40)
Anda juga bisa membaca beberapa buku yang menjelaskan beberapa pendapat menurut sains, bahwa telah pernah terjadi penenggelaman atau pembenaman daratan hingga terperosok ke dalam bumi atau dasar lautan. Buku-buku tersebut antara lain adalah:
- The Lost Continent of Mu, 1926
- The Children of Mu, 1931
- The Sacred Symbols of Mu, 1933
- Cosmic Forces of Mu, in two parts (1934-1935); and Books of the Golden Age, 1997. Cosmic Forces of Mu
- Phylos the Tibetan, 1952, A Dweller On Two Planets, Borden Pub. Phylos Tibet, 1952
- Note that Edgar Cayce, America’s most accurate and best-documented psychic, had something to say about extraterrestrial beings. As T. Kay writes in his book, When The Comet Runs, [1997, Hampton Roads Pub. Sebagai T. Kay menulis dalam bukunya, When The Comet Runs, [1997, Hampton Roads Pub. Co., Charlottesville, VA., p. Co, Charlottesville, VA., Hal 146-147.] 146-147.]
Banyak yang berasumsi bahwa kehancuran bangsa Lemuria ini adalah akibat ledakan gas di bawah tanah. Beberapa hal yang paling mengherankan adalah ditemukannya reruntuhan megalitik, dalam dan keluar dari air dinding batu raksasa, jalan-jalan, platform, tiang, 10 sampai 30 ton blok (ilustrasi & deskripsi dalam Yohanes MacMillan Brown ’s “Riddle of the Pacific” dan buku-buku tentang Lemuria & Pasifik oleh David Hatcher Childress).
Coba kita bayangkan siapakah yang membangun semua itu? Inilah kemampuan teknologi yang telah dimiliki oleh budak-budak Sulaiman dari kalangan jin, sebagaimana disebutkan oleh Al Qur’an.
Edgar Cayce banyak menyadarkan orang untuk berbicara tentang ekstra-terrestrials, pada dua kesempatan. Tentang masa Atlantis, ia berkata: “budi pekerti transportasi, budi pekerti Airships komunikasi melalui periode itu menyerupai seperti dijelaskan Yehezkiel dalam perjanjian lama “Pada tahun 1938 ketika mendiskusikan pengalaman orang-orang di wilayah yang diduduki Maya Amerika Tengah, Cayce juga menyebutkan perihal pemahaman orang-orang yang berkunjung dari dunia lain atau planet. ”
Menurut beberapa pemahaman bangsa Lemuria dulu, ada yang bilang mereka ada sejak 75.000 SM hingga kurang lebih tahun 8.000 SM. Dan yang kedua adalah bangsa Atlantis (ya’juj ma’juj) yang diperkirakan ada pada masa kurang lebih 20.000 SM. Berdasarkan perhitungan Plato, Atlantis telah ada kurang lebih 9.000 tahun sebelum keberadaannya sendiri (9.400 SM).
Jadi antara Benua Atlantis dengan Benua Lemuria, mereka pernah hidup bersama dalam satu waktu. Intinya mereka adalah mahkluk ciptaan ALLAH sebelum diciptakannya Nabi Adam sebagai Khalifah (pengganti dari yang sudah ada sebelumnya) di muka bumi ini. Hal ini dapat diketahui dengan jelas melalui ayat berikut ini:
Ingatlah ketika RABBmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya AKU hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa ENGKAU hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji ENGKAU dan mensucikan ENGKAU”. (QS 2:30)
Kemudian, posisi Bangsa Lemuria ada yang berpendapat bertempat pada benua yang hilang yang berada di Samudra Pasifik sebelah selatan, berdekatan dengan Amerika Selatan.
Ada pula yang berpendapat bahwa keberadaan benua Lemuria yang hilang tersebut berada di selatan India. Terbukti dengan adanya penemuan fosil di sekitar Madagaskar.
Benua Lemuria digambarkan memiliki tujuh pegunungan yang berkumpul pada satu titik, yang diantara deretan gunung tersebut ada sebuah sungai yang mengalir di antara dua baris pegunungannya.
Kedua peradaban itu diceritakan memiliki berbagai perbedaan yang sangat jauh, meski di lain sisi juga memiliki persamaan.
Bangsa Lemuria diceritakan sebagai bangsa yang sangat maju dengan didukung oleh bagusnya pertanian mereka. Mereka juga mendasarkan kekuatan mereka pada kekuatan spiritual dan supranatural. Ada yang berkata untuk berbicara mereka tak perlu mengeluarkan kata-kata, cukup dengan telepati. Mereka juga dikatakan dapat berubah wujud menjadi hal-hal imateri semacam cahaya untuk berpindah tempat.
Al Qur’an telah menjelaskan kemampuan telepati mereka sebagai berikut:
“Kemudian Dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila Dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan keduanya, suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata: ‘Hai Dzulqarnain, sesungguhnya ya’juj dan ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan suatu pembayaran kepadaMu.” (QS 18:93-94)
Sedang bangsa Atlantis dikabarkan berada di antara Benua Amerika, Eropa dan juga Afrika. Meski ada pula yang berkata bahwa Atlantis itu saat ini adalah tempat kita tinggal ini, Indonesia. Manakah yang benar? Nanti kita telusuri secara ilmiah.
Mengenai Lemuria yang menghuni tempat di antara gunung-gunung tersebut, yang kerap diinvasi oleh bangsa Atlantis (ya’juj ma’juj) dijelaskan sebagai berikut:
Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang yang sebelum mereka? Orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka ALLAAH sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri sendiri. (QS. 30:9)
“Kemudian Dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila Dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan keduanya, suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata: ‘Hai Dzulqarnain, sesungguhnya ya’juj dan ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan suatu pembayaran kepadaMu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?’ Dzulqarnain berkata: ‘Apa yang telah dikuasakan oleh RABB Ku kepadaKu terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (insan dan alat-alat), agar Aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi.’ Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulqarnain: ‘Tiuplah (api itu).’ Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, Diapun berkata: ‘Berilah Aku tembaga (yang mendidih) agar Kutuangkan ke atas besi panas itu.’ Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya. Dzulqarnain berkata: ‘Ini (dinding) adalah rahmat dari RABB Ku, maka apabila sudah datang janji RABB Ku DIA akan menjadikannya hancur luluh; dan janji RABB Ku itu adalah benar’.” (Al-Kahfi: 92-98)
Sesungguhnya ya’juj dan ma’juj adalah sebuah bangsa besar yang akan membuat kekacauan serta kerusakan di muka bumi telah ditakdirkan ALLAAH SWT sebagai salah satu pertanda kiamat besar. Siapakah dan bagaimanakah mereka?
Kata ya’juj dan ma’juj berasal dari kata ajja atau ajij dalam wazan Yaf’ul; kata ajij artinya nyala api. Tetapi kata ajja berarti pula asra’a, maknanya berjalan cepat. Itulah makna yang tertera dalam kamus Lisanul-’Arab.
Ya’juj wa-ma’juj dapat pula diibaratkan sebagai api menyala dan air bergelombang, karena hebatnya gerakan. Mereka berasal dari golongan jin terdahulu yang juga tercipta dari api, yang mana mereka telah berhasil menguasai sains dengan sangat melampaui apa yang telah ditemukan mansuia zaman sekarang sekalipun.
Keberadan orang tempo dulu yang memiliki kemampuan sains telah digambarkan oleh ALLAH dengan sangat jelas sebagai berikut:
Dan berapa banyak telah KAMI binasakan umat-umat sebelum mereka. Adakah kamu melihat seorangpun dari mereka atau kamu dengar suara mereka yang samar-samar? (QS. 19:98)
Berapa banyak telah KAMI binasakan umat-umat sebelum mereka, sedang mereka adalah lebih bagus alat rumah tangganya dan lebih sedap dipandang mata. (QS. 19:74)
Dan apakah tidak menjadi petunjuk bagi mereka, berapa banyak umat-umat sebelum mereka yang telah KAMI binasakan sedangkan mereka sendiri berjalan di tempat-tempat kediaman mereka itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan RABB). Maka apakah mereka tidak mendengarkan (memperhatikan)? (QS. 32:26)
Dan berapa banyak telah KAMI binasakan umat-umat sebelum mereka YANG mereka itu lebih besar kekuatannya daripada mereka ini, maka mereka telah pernah menjelajah di beberapa negeri. Adakah (mereka) mendapat tempat lari (dari kebinasaan)? (QS. 50:36)
Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi, lalu memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Mereka itu adalah lebih hebat kekuatannya daripada mereka dan (lebih banyak) bekas-bekas mereka di muka bumi, maka ALLAAH mengazab mereka disebabkan dosa-dosa mereka. Dan mereka tidak mempunyai seorang pelindung dari azab ALLAAH. (QS. 40:21)
Maka apakah mereka tiada mengadakan perjalanan di muka bumi lalu memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Adalah orang-orang sebelum mereka itu lebih hebat kekuatannya dan (lebih banyak) bekas-bekas mereka di muka bumi, maka apa yang mereka usahakan itu tidak dapat menolong mereka. (QS. 40:82)
Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang yang sebelum mereka? Orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka ALLAAH sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri sendiri. (QS. 30:9)
Maka apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi sehingga mereka dapat memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka; ALLAAH telah menimpakan kebinasaan atas mereka dan orang-orang kafir akan menerima (akibat-akibat) seperti itu. (QS. 47:10)
Dengan menggunakan piring terbang atau UFO, ya’juj dan ma’juj akan turun dari galaksi luar menyerang bumi ini. Hal ini bisa ditemukan penjelasannya dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya’ ayat 96-97:
Hingga apabila dibukakan (dinding) ya’juj dan ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah datangnya janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): “Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang dzalim.”
Alat transportasi piring terbang inilah yang pernah digunakan oleh Dzulqarnain dan juga oleh Nabi Sulaiman setelah para Jin membuatkan baginya kendaran yang dapat berjalan dengan cepatnya, dalilnya :
Dan KAMI (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula) dan KAMI alirkan cairan tembaga bagiNya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapanNya (di bawah kekuasaannya) dengan izin RABB Nya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah KAMI, KAMI rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala. Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada ALLAAH). Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKU yang berterima kasih. ( QS Saba’ :12-13)
Sesungguhnya tujuan utama ya’juj ma’juj adalah menguasai sumber air di bumi. Dengan air itulah mereka akan membuat senjata pemusnah massal melalui penguraian oksigen-hidrogen. Dijelaskan sebagai berikut:
Diriwayatkan dari An-Nawwas Ibni Sam’an radhiyaLLAAHU ‘anhu dalam hadits yang panjang. Di antaranya sebagai berikut: ….
Ketika ALLAAH SWT mewahyukan kepada Isa ‘alaihissalam: Sesungguhnya AKU mengeluarkan hamba-hamba-KU yang tidak ada kemampuan bagi seorang pun untuk memeranginya. Maka biarkanlah mereka hamba-hamba-KU menuju Thuur. Lalu ALLAAH keluarkan Ya’juj dan Ma’juj dan mereka mengalir dari tiap-tiap tempat yang tinggi. Kemudian mereka melewati danau Thabariyah1, dan meminum seluruh air yang ada padanya. Hingga ketika barisan paling belakang mereka sampai di danau tersebut mereka berkata: “Sungguh dahulu di sini masih ada airnya.” Ketika itu terkepunglah Nabiyullah Isa ‘alaihissalam dan para sahabatNya. Hingga kepala sapi ketika itu lebih berharga untuk mereka daripada seratus dinar kalian sekarang ini. Maka Isa dan para sahabatnya berharap (berdoa) kepada ALLAAH. Maka ALLAAH SWT pun mengirim sejenis ulat yang menyerang leher mereka. Maka pagi harinya mereka seluruhnya binasa menjadi bangkai-bangkai dalam waktu yang hampir bersamaan. Kemudian turunlah (dari gunung Thuur) Nabi Isa dan para sahabatnya, maka tidak didapati satu jengkal pun tempat kecuali dipenuhi oleh bangkai dan bau busuk mereka. Maka Nabi Isa ‘alaihissalam pun berharap (berdoa) kepada ALLAAH. Maka DIA mengirimkan burung-burung yang lehernya seperti unta, membawa bangkai-bangkai mereka dan kemudian dilemparkan di tempat yang ALLAAH kehendaki2. Kemudian ALLAAH kirimkan hujan yang tidak menyisakan satu pun rumah maupun kemah, lalu membasahi bumi hingga menjadi licin. Kemudian dikatakan kepada bumi itu: ‘Tumbuhkanlah buah-buahanmu dan kembalilah berkahmu…” (HR. Muslim)
Di dalam beberapa hadits tentang tanda-tanda hari kiamat kubra, disebutkan ada sepuluh tanda hari kiamat. Di antaranya adalah keluarnya ya’juj dan ma’juj. Berita tentang keluarnya ya’juj dan ma’juj bukan hanya mutawatir, bahkan disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya’ ayat 96-97:
Hingga apabila dibukakan (dinding) ya’juj dan ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah datangnya janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): “Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang dzalim.“
Demikian pula disebutkan dalam surat Al-Kahfi ayat 94:
”Wahai Dzulqarnain, sesungguhnya ya’juj wa ma’juj merusak di muka bumi, kami akan siapkan imbalan yang besar agar kiranya engkau membuatkan benteng antara kami dengan mereka.”
Adapun kalimat yang menunjukkan bahwa runtuhnya benteng Dzulqarnain dan keluarnya ya’juj wa ma’juj sebagai tanda dekatnya hari kiamat adalah ucapan ALLAH SWT pada QS. Al-Kahfi ayat ke-98:
”Ini adalah rahmat dari RABB Ku, maka apabila sudah datang janji RABB Ku, DIA akan menjadikannya hancur luluh…..”
Tentang hal ini, ada juga sebuah hadits yang diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dalam Kitabul Anbiya’ bab Qishah ya’juj dan ma’juj, dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyaLLAAHU ‘anhu, bahwa Nabi SAW bersabda:
ALLAAH SWT berKalam kepada Adam: “Wahai Adam.” Maka Adam menjawab: “LabbaikKA wa sa’daika wal khairu fi yadaika (Aku sambut panggilan-MUdengan senang hati dan kebaikan semuanya di tangan-MU).” Kemudian ALLAAH SWT berKalam : “Keluarkan utusan (penghuni) neraka.” Maka Adam bertanya: “Apa itu utusan (penghuni) neraka?” ALLAAH berKalam: “Mereka dari setiap seribu orang, sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang!” Maka ketika itu anak kecil menjadi beruban, setiap yang hamil melahirkan apa yang dikandungnya, dan kamu lihat orang-orang seakan-akan mabuk padahal mereka tidak mabuk, tetapi karena adzab ALLAAH SWT yang sangat keras. Kemudian para shahabat bertanya: “Siapa satu yang selamat dari kita itu, wahai RasuluLLAAH?” Rasulullah menjawab: “Bergembiralah, sesungguhnya penghuni neraka itu dari kalian satu dan dari ya’juj dan ma’juj seribu….” (HR. Al Bukhari dengan Fathul Bari, juz 6 hal. 382)
10 TOPIK MENARIK LAINNYA
sajak sunda sedih, kesaktian eyang surya kencana, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera, Ki sapu angin