6 Fenomena Letusan Gunung Terdahsyat Sepanjang Sejarah Dunia

 

Gunung layaknya pemimpin, berdiri paling tinggi membawahi semesta yang hidup tentram di bawahnya. Bentuk piramidnya, melengkapi lanskap dengan sempurna. Saat cuaca bersahabat, gunung ramah didaki, menjajakan wahana bagi petualang.

Tiba pada satu titik, gunung mengeluarkan kepulan asap, seakan bersiap memuntahkan lahar panas mematikan. Letusan hebat pernah terjadi di Gunung Merapi, Indonesia. Dampaknya tak hanya menghampiri penduduk, tapi juga mempengaruhi iklim, mengubur peradaban yang dulu ada, serta mengacaukan perekonomian.

Menjelajah gunung berapi di seluruh dunia, setidaknya ada enam fenomena letusan hebat yang pernah terjadi. Berikut ini ulasannya.

Gunung Thera, Yunani

 Kawah Gunung Thera, Yunani

Kawah Gunung Thera, Yunani

Gunung ini meletus pada 1600 SM, menghancurkan kota-kota di sekitar, sekaligus memusnahkan peradaban Minoan. Ledakan hebat Zaman Perunggu itu mengirim abu vulkanik setinggi 22 mil ke atmosfer, kemudian berhembus hingga ke daratan Turki, Mesir dan Laut Hitam. Selanjutnya, rombongan abu panas terbawa arus ke Laut Aegean, menyebabkan tsunami besar dan menghancurkan wilayah pesisir pulau-pulau Yunani.

Letusan Minoa di Thera, juga disebut letusan Thera atau letusan Santorini, adalah letusan gunung berapi (VEI = 6, DRE = 60 km3) yang diperkirakan terjadi pada pertengahan milenium kedua SM. Letusan ini merupakan salah satu peristiwa gunung berapi terbesar di Bumi. Letusan ini menghancurkan pulau Thera, termasuk peradaban Minoa dan Akrotiri dan juga komunitas dan wilayah agrikultur disekitar pulau dan pantai Kreta. Letusan ini merupakan salah satu penyebab runtuhnya peradaban Minoa.

Gunung Vesuvius, Italia

Gunung Vesuvius, Italia

Gunung Vesuvius, Italia

Merupakan salah satu gunung berapi paling berbahaya di dunia, amarahnya pada tahun 79 SM, melenyapkan 3 juta populasi di dekatnya. Vesuvius telah menunjukkan tanda-tanda sebelum letusan besar, yang paling dramatis adalah gempa bumi kuat 17 tahun sebelumnya.

Dalam beberapa jam setelah letusan, kota-kota dikubur abu vulkanik, matahari terkurung hingga wilayah itu gelap gulita. Abu juga menimbun Kota Pompeii, menyebabkan kota ini hilang selama 1.600 tahun sebelum ditemukan kembali dengan tidak sengaja.

Gunung Tambora, Indonesia

Gunung Tambora, Indonesia

Gunung Tambora, Indonesia

Letusan dashyat berikutnya singgah di Indonesia. Kali ini datang dari Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat. Tahun 1815, Tambora memuntahkan magma yang mengakibatkan perubahan iklim. Volume magma sekitar 24 kilometer kubik, lalu ada beberapa juta ton sulfur dioksida yang dikeluarkan dari perutnya.

BACA:  Bahtera Nuh dan Planet Mars

Selama penggalian arkeologi tahun 2004, tim menemukan sisa kebudayaan yang terkubur oleh letusan tahun 1815 di kedalaman 3 meter, pada endapan piroklastik. Artefak ditemukan pada posisi yang sama ketika terjadi letusan pada tahun 1815. Ciri-ciri inilah yang menyebabkan temuan sering disebut sebagai Pompeii dari timur.

Gunung Krakatau, Indonesia

Gunung Krakatau, Indonesia

Gunung Krakatau, Indonesia

Masih berkutat di wilayah Indonesia, letusan berikutnya dimiliki Gunung Krakatau pada 1883. Kejadian ini menimbulkan kebisingan dan gelombang ke seluruh dunia. Letusan menciptakan awan abu setinggi 37 mil, “menutup” langit pulau Jawa dan Sumatera, serta menewaskan hingga 36.000 orang.

Ketika gunung meletus, populasi manusia sudah cukup padat, sains dan teknologi telah berkembang, telegraf sudah ditemukan, dan kabel bawah laut sudah dipasang. Semua itu menunjukkan bahwa teknologi informasi sedang tumbuh dan berkembang pesat.

Gunung Pelee, Martinique

 Gunung Pelee, Martinique

Gunung Pelee, Martinique

Gunung Pelee di Pulau Karibia, Martinique, meletus pada 1902. Telah disebut sebagai bencana gunung berapi terburuk dari abad keduapuluh. Dilansir randomhistory, lebih dari 30 ribu orang diperkirakan tewas dalam letusan itu. Aliran lava piroklastik melesat menuju pusat kota St Pierre, di bawah waktu satu menit menghancurkan segalanya dengan seketika. Namun St. Pierre telah hidup kembali, dan berkembang pesat menjadi daerah pariwisata.

Gunung Mont Pelee (play /pəˈleɪ/; bahasa Perancis: Montagne Pelée “Gunung Gundul”) adalah sebuah gunung di Prancis yang meletus dan menghancurkan Kota St. Pierre beserta 30.000 warganya pada tahun 1902. Gunung berapi itu meletus pada pagi hari dan tercatat sebagai salah satu letusan gunung terbesar yang paling banyak menimbulkan korban jiwa dalam sejarah selain letusan Gunung Krakatau dan Gunung Tambora di Indonesia.  St. Pierre adalah sebuah desa di Pulau Martinique dan kini menjadi daerah pariwisata.

BACA:  Candi Sambisari Dibangun Antara Tahun 812 - 838 M

Gunung Eyjafjallajökull, Islandia

Gunung Eyjafjallajökull, Islandia

Letusan Gunung Eyjafjallajökull tahun 2010

Baru saja terjadi pada 2010, abu vulkaniknya membatalkan 10 ribu penerbangan yang membawa 10 juta penumpang selama beberapa minggu. Kekacauan perjalanan ini belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh Eropa dan dunia. Membuat kerugian miliaran Euro, serta merosotnya perekonomian.

Letusan Eyjafjallajökull 2010 adalah rangkaian peristiwa gunung berapi yang terjadi di Eyjafjallajökull di Islandia. Aktivitas seismik dimulai pada akhir 2009, dan menyebabkan letusan gunung berapi pada tanggal 20 Maret 2010. Letusan pada tanggal 14 April 2010 menyebabkan gangguan perjalanan udara di Eropa dari tanggal 15 April, yang memengaruhi rencana perjalanan jutaan penumpang.

Letusan gunung berapi Eyjafjallajökull pada 14 April 2010 juga telah memengaruhi berbagai kegiatan ekonomi, politik, dan budaya di Eropa dan seluruh dunia.

Terjadi gangguan perjalanan udara yang luas yang disebabkan oleh tertutupnya wilayah udara di banyak negara. Hal in memengaruhi rencana perjalanan ratusan ribu orang di Eropa dan tempat-tempat lainnya. Banyak acara olahraga dan hiburan yang dibatalkan, juga rencana perjalanan kenegaraan berbagai politisi dan anggota kerajaan.

Pemakaman kenegaraan Presiden Polandia Lech Kaczyński dan istrinya pada 18 April 2010 juga ikut terpengaruh karena beberapa pemimpin negara lain tidak bisa datang, termasuk Barack Obama, Stephen Harper, Angela Merkel, dan Nicolas Sarkozy.

Eyjafjallajökull (dibaca [ˈɛɪjaˌfjatlaˌjœkʏtl̥], adalah salah satu gletser kecil di Islandia.  Eyjafjallajökull terletak di sebelah utara Skógar dan disebelah barat sebuah gletser yang lebih besar, Mýrdalsjökull.

Kantong es dari gletser menutupi sebuah gunung berapi (tinggi 1.666 m (5,470 kaki)) yang telah relatif sering meletus sejak Zaman Es.

Apakah 6 Letusan Gunung Berapi di Atas Merupakan Letusan Terbesar Dalam Sejarah?

Situs about.com melansir bahwa letusan terbesar sejak kebangkitan ilmu pengetahuan, katakanlah tahun 1800-an, adalah letusan Gunung Tambora pada tahun 1815.  Kemudian mereka juga memiliki catatan tertulis tentang letusan dahsyat Gunung Santorini, sekitar 1630 SM.  Namun, letusan Gunung Taupo di Selandia Baru pada tahun 186 adalah lebih besar hanya saja belum ada manusia yang tinggal di sana pada waktu itu.

BACA:  Keistimewaan Cara Kura - Kura Berlayar

letusan toba supervolcano

letusan toba supervolcano meletus terakhir
sekitar 75.000 tahun yang lalu

Tapi letusan gunung berapi yang benar-benar besar dan dahsyat sejak munculnya manusia modern, Homo sapiens, adalah letusan besar Toba, di Sumatera, sekitar 75.000 tahun yang lalu.  Letusan ini menghasilkan 2800 kilometer kubik abu dan mungkin telah mengurangi populasi manusia di dunia dan hanya menyisakan sekitar 10.000 orang (hasil diskusi para ahli vulcanology dunia).

Sekitar 75.000 tahun yang lalu Toba, di pulau Sumatera, Indonesia, meletus begitu hebat yang hampir menyapu bersih populasi manusia di dunia.  Toba memuntahkan 2.800 km³ puing ke atmosfer menciptakan musim dingin yang berlangsung selama beberapa tahun.  Diperkirakan letusan ini berada pada 8 skala VEI, ini adalah letusan terbesar di bumi dalam 25 juta tahun terakhir. 

Namun, hipotesis ini tidak diterima secara luas karena kurangnya bukti, akan tetapi telah diterima bahwa letusan Toba menyebabkan musim dingin vulkanik dengan penurunan suhu di seluruh dunia antara 3 sampai 5 ° C (5 sampai 9 ° F), bahkan sampai 15 ° C.

Caldera Yellowstone

Caldera Yellowstone meletus terakhir
sekitar 640.000 tahun yang lalu

Masih ada lagi letusan gunung berapi yang lebih dahsyat.  Letusan Toba belum apa-apa dibandingkan dengan ketika Caldera Yellowstone meletus, mungkin letusan gunung berapi ini merupakan letusan terbesar di dunia, terjadi kira-kira 2,1 juta tahun yang lalu, mengakibatkan letusan 2.500 kali lebih kuat daripada letusan Gunung St Helens.

Kaldera Yellowstone meletus kira-kira setiap 600.000 hingga 800.000 tahun, dan letusan terakhir terjadi sekitar 640.000 tahun yang lalu, dan ketika meletus lagi itu akan menjadi bencana besar bagi planet kita. Bahkan para ilmuwanpun sedang panik, karna Yellowstone mulai melihatkan keaktifannya sejak tahun 2004 dan jika Yellowstone meletus diprediksi 2/3 bagian amerika tidak bisa dihuni lagi.

 

10 TOPIK MENARIK LAINNYA

sajak sunda sedih, kesaktian eyang surya kencana, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera, Ki sapu angin

JANGAN LEWATKAN