Terdapat Bangunan Lebih Tua di Bawah Gunung Padang

 

Terdapat Bangunan Lebih Tua di Bawah Gunung Padang

Pemerintah Kabupaten Cianjur sudah menerima laporan singkat hasil penelitian dan ekskavasi Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) Situs Gunung Padang. Situs Gunung Padang tidak hanya memiliki satu lapisan budaya seperti yang terlihat pada permukaan, tapi ada juga struktur bangunan yang lebih tua dan berlapis-lapis sampai puluhan meter ke dalam tanah.

“Kami sedang menyiapkan tim kajian untuk membahas laporan tersebut,” kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokoler Sekretariat Daerah Kabupaten Cianjur, Jejen Jaenudin, di Cianjur, Selasa, 1 Oktober 2013.

Menurut Jejen, hasil penelitian di antaranya Situs Megalitikum Gunung Padang berupa teras-teras yang tersusun dari batu-batu kolom basaltik andesit, yang terlihat pada permukaan, bukan hanya menutup bagian atas bukit seluas 50 x 150 meter persegi, tapi juga menutup seluruh bukit seluas 15 hektare.

BACA:  Rupa Punden Berundak Gunung Padang Akan Segera Terkuak

“Berdasarkan uji radiokarbon datang dari sampel tanah di dekat permukaan. Hasilnya menguatkan umur dari situs yang terlihat di permukaan ini adalah dalam kisaran 500 sampai 1.000 SM,” kata Jejen.

Di situs itu ditemukan struktur lebih tua dari budaya yang lebih tinggi. Sebab, mengindikasikan bentukan geometri dinding dan ruang-ruang, tertata dari susunan batu-batu. “Berdasarkan hasil penelitian dan eskavasi arkeologi yang dilakukan Agustus 2012 sampai Juli 2013, TTRM membuktikan secara visual keberadaan lapisan budaya kedua yang hanya tertimbun satu sampai beberapa meter di bawah permukaan,” ucap Jejen.

Lapisan kedua ini juga disusun oleh batu-batu kolom andesit yang sama dengan yang di atasnya. Namun, susunannya lebih rapi menggunakan semacam material semen atau perekat sebagai penguat. Semen purba ini mempunyai komposisi 45 persen mineral besi, 40 persen mineral silika, dan sisanya mineral lempung dan sedikit karbon.

BACA:  Mendikbud RI Kunjungi Situs Megalitikum Gunung Padang

Dari hasil analisis dengan radiokarbon, umur lapisan budaya di bawah permukaan ini sekitar 4.700 SM. “Artinya lebih tua 2.000 tahun dari Piramida Giza di Mesir yang konon berumur 2.200 SM,” ujar Jejen.

Di bawah lapisan budaya kedua terkubur struktur lebih tua lagi. Hal itu diinterpretasikan dari hasil survei geolistrik dan citra georadar yang memperlihatkan adanya dugaan struktur atap, dinding, dan ruang. “Dari beberapa poin tersebut, kami harapkan hasil penelitian bisa bermanfaat bagi Cianjur dan Indonesia,” kata Jejen.

Hasil penelitian tersebut menjawab pertanyaan warga yang selama ini bertanya-tanya dan mendapatkan informasi yang simpang siur. Selain itu, memberikan pemahaman bahwa penelitian itu untuk kepentingan warga sekitar.

BACA:  Temuan Lengkap Tim Terpadu Riset Mandiri di Gunung Padang

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cianjur, Tedi Artiawan, menyambut hasil penelitian yang sudah disampaikan TTRM Gunung Padang tersebut. “Dari hasil ini, kita akan mengadakan kajian lebih mendalam. Sebab, kalau melakukan pengembangan tanpa ada kajian, percuma,” tuturnya.

Pengkajian itu, kata Tedi, akan dibahas bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Sebab, ada beberapa usulan untuk menjadikan Situs Gunung Padang menjadi tujuan wisata terbaik.

“Kami akan membahas anggaran yang digunakan. Sebab, wilayah Gunung Padang butuh sarana penting, seperti pelayanan kesehatan, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan yang lainnya,” ucap dia.

 

10 TOPIK MENARIK LAINNYA

definisi air terjung menurut para ahli, sajak sunda sedih, kesaktian eyang surya kencana, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera

JANGAN LEWATKAN