Situs Gunung Padang Lebih Tua dari Piramida Giza dan Machu Picchu

 
 
piramida giza mesirMachu Picchu di peru

Hasil penelitian Tim Katastropik Purba dengan radioisotop carbon C14 (carbon dating) pada sampel tanah dari 2 titik pengeboran di situs Gunung Padang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menunjukkan hasil yang mengejutkan, usianya sekitar 5.500 tahun Sebelum Masehi (SM) dan 10.000 tahun SM. Lebih tua dari piramida-piramida di Mesir dan situs Machu Picchu di Peru. Wah!

“Kalau dari carbon dating itu betul, iya (lebih tua dari Mesir dan Machu Picchu). Kan ada 2 umur, 1 dating dari karbon persis di bawah situs di atas di kedalaman sekitar 4 meteran, itu dating 4.700-an (tahun SM, red). Kemudian dating dari kedalaman 8 meter, itu yang keluarnya 10 ribuan itu. Kalau masalah tua-tuaan, ya dating yang pertama saja sudah lebih tua dari Giza, yang sekitar 2.800 SM, dan Machu Picchu sekitar 1.000-an (Masehi),” jelas Ketua Tim Peneliti Katastropik Purba, Dr Danny Hilman Natawidjaja.

BACA:  Keindahan Obyek Wisata Taman Bawah Laut Bunaken

Hal itu dikatakan Danny ketika dihubungi detikcom. Menurut Wikipedia, Piramid Giza di Mesir dibangun tahun 2.560 SM dan situs Machu Picchu di Peru dibangun sekitar tahun 1.440 M.

Namun Danny mengingatkan, hasil penelitian carbon dating belum final, masih berupa indikasi awal.

“Penelitian masih belum selesai. Nggak cuma 2 (titik) ada beberapa kedalaman, lebih dari 10 sampel. Kalau positif dalam ilmiah, cek dan ricek melihat hasil penelitian dulu. Belum akhir, penelitian terus berlangsung ada beberapa titik lagi,” jelas peneliti di Pusat Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini.

Danny menjelaskan pengeboran situs Gunung Padang itu dilakukan Tim Katastropik Purba hingga mendapatkan sampel untuk uji carbon dating itu dilakukan 2 pekan, dari Februari sampai awal Maret 2012.

Sebelumnya diberitakan dari rilis Kantor Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Tim Katastropik Purba mengambil sampel tanah dari 2 titik pengeboran, masing-masing titik diambil 16 sampel. Sampel ini kemudian diuji menggunakan radioisotop carbon C14 untuk mengetahui usianya (carbon dating).

BACA:  Sejarah Letusan Maha Dahsyat Gunung Toba

Tim Katastropik untuk menguji umur sisa arang,tumbuhan organik paleosoil dengan carbon dating dengan alat Liquid Scintillation Counting (LSC).

Hasilnya sebagai berikut:
1. Sampel pertama diambil dari Teras 2 titik bor 1 dengan kedalaman -3.5 meter dari permukaan tanah, hasilnya: 5.500 tahun plus minus 130 Before Present (Sebelum Masehi/SM, red) (pMC= 51,40 +/-0,54)

2. Adapun HASIL TERBARU sampel kedua diambil dari Teras 5 titik bor 2 dengan kedalaman -8,1 meter sampai -10,1 meter dari permukaan tanah, hasilnya: 11.060 tahun plus minus 140 tahun Before Present (Sebelum Masehi/SM, red) (pMC= 26,24 +/- 0,40)

“Kalau dikonversikan ke umur kalender setara dengan 10 ribu SM,” tutur Boediarto.

Catatan:

BACA:  Letusan Gunung Toba Sebabkan Zaman Es

pMC = percentage Measured Carbon
Persentasi unsur carbon C yang tersisa dari proses peluruhan tanah purba paleo soil. Unsur carbon akan mulai meluruh begitu tumbuhan, hewan mati tertimbun tanah/batu.
Untuk meluruh setengahnya, pMC = 50% diperlukan waktu 5.730 tahun.

 

10 TOPIK MENARIK LAINNYA

sajak sunda sedih, kesaktian eyang surya kencana, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera, Ki sapu angin

JANGAN LEWATKAN