Ketika seekor semut mati, teman-teman yang satu sarang dengannya bisa segera mengetahuinya. Oleh karena itu, resiko penyerangan terhadap koloni semut bisa sedikit dikurangi. Namun bagaimana semut bisa tahu bahwa temannya akan mati?
Adalah suatu teori ilmiah yang menjelaskan hal ini. Semut mati melepaskan zat kimia yang dihasilkan oleh dekomposisi seperti asam lemak yang memberitahukan tanda kematian pada koloni semut lainnya. Namun teori ini kemudian terbantahkan oleh hasil riset terbaru, Dong Hwan Choe.
“Semut bisa mengetahui temannya akan mati karena adanya mekanisme berbeda yang tersembunyi di balik necrophoresis yang menyingkirkan salah satu semut pada suatu koloni dalam satu sarang yang sama”, kata Choe seperti dikutip dari Live Science.
Kematian atau zat mati. Sementara semut hidup selain memiliki zat tersebut, juga memiliki zat kimia lain yang berhubungan dengan kehidupan atau disebut dengan ‘zat hidup’. Ketika seekor semut mati, tingkat zat hidup mereka akan berkurang atau bahkan menghilang sama sekali, sehingga yang tersisa hanyalah zat mati.
“Jadi hal ini dikarenakan semut yang mati tidak lagi mengeluarkan bau yang sama dengan semut yang hidup, bukan karena mereka mengeluarkan zat baru pada saat setelah mereka mati“, akhiri Choe.
10 TOPIK MENARIK LAINNYA
sajak sunda sedih, kesaktian eyang surya kencana, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera, Ki sapu angin